Mungkid – Kepala Kantor Kemenag Kab. Kab. Magelang Mad Sabitul Wafa menekankan perlunya partisipasi anggaran dalam pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Kabupaten Magelang. Hal tersebut disampaikannya ketika membuka Rapat Koordinasi Panitera dan Dewan Hakim MTQ Tingkat Kabupaten Magelang di Ruang Rapat Kankemenag Kab. Magelang, Jumat (13/4/2018).
Wafa melihat selama ini perhatian pemerintah khususnya Pemerintah Daerah terhadap pelaksanaan maupun pengiriman kontingen MTQ dirasa kurang sehingga wajar bila prestasi yang diharapkan tidak tercapai. “Saya melihat MTQ tinggal berapa hari lagi tapi rasanya masih sepi berarti ada salah dalam pelaksaan MTQ ini, kita kurang serius menyelenggarakan kegiatan ini.” Katanya.
Dengan minimnya anggaran dalam pelaksanaan MTQ baik dari Pemerintah Daerah maupun Kementerian Agama, Wafa menyarankan kepada semua pihak yang terkait agar melakukan inovasi. “Kita harus melakukan inovasi dalam menyukseskan MTQ ini, salah satunya dengan mengusulkan anggaran kepada Baznas,”katanya.
Koordinasi dan konsultasi kepada pihak yang membidangi sangat perlu dilakukan agar langkah-langkah konstruktif dapat dimunculkan. “Cobalah jenengan koordinasi, konsultasi sehingga kita mendapat jalan keluar dari masalah yang dihadapi,” sarannya.
“Dengan kerjasama yang baik dari semua pihak, semua bisa diakomodir”, lanjutnya.
Wafa mencontohkan kesuksesan penyelenggaran Pembinaan ASN dan Penyuluh Agama Non PNS (Baca: Kemenag Ingin Kesejahteraan Pejuang Lembaga Keagamaan Meningkat) belum lama ini yang kondisinya sama tidak adanya anggaran guna pelaksanaan kegiatan, tetapi bisa berjalan dengan baik.
Wafa berpendapat bahwa kegiatan MTQ sifatnya rutin, sehingga kesiapannya harus matang dan strateginya pun harus bagus. “Dengan persiapan yang matang dan strategi yang bagus disertai anggaran yang cukup insyaAllah prestasi dapat diraih dengan maksimal,” jelasnya.
Menurut Wafa setiap daerah masalahnya sama yaitu masalah anggaran. Wafa berkesimpulan perlunya pembahasan pada tingkat Pemerintah Kecamatan mauun Pemerintah tingkat Kabupaten terhadap masalah ini. “Dari survey, saya berkesimpulan tiap daerah masalahnya sama yaitu masalah anggaran guna kegiatan MTQ sehingga perlu pembahasan di kecamatan maupun di Pemereintah Kabupaten,” katanya.
Wafa menghimbau agar peserta MTQ yang berprestasi harus diberkan penghargaan yang layak. “Wakil peserta berprestasi harus diberi penghargaan tidak boleh hanya berhenti disini, misalnya dijadikan muadzin masjid atau mushala yang ada honornya atau penghargaan lainya,” jelasnya. (at/am/bd)