KOTA PEKALONGAN – Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Daerah (PD) Aisyiyah Kota Pekalongan bersama LLHPB PC Aisyiyah Pekalongan Utara dan Pekalongan Barat, dan Lazizmu Kota Pekalongan menggelar pemeriksaan kesehatan gratis, trauma healing, dan bakti sosial kepada warga terdampak banjir di Kelurahan Bandengan. Adapun kegiatan ini digelar di SDN Bandengan 01 Pekalongan, Jumat siang (13/1/2023).
Ketua PD Aisyiah Kota Pekalongan, Endang Supriyati mengungkapkan, kegiatan kolaborasi yang dihelat hari ini yakni bakti sosial, pengobatan gratis, pembagian pakaian pantas pakai dan sembako, dan trauma healing.
“Minggu lalu sudah digelar di Tirto hari ini kami gelar di Bandengan karena warga di sini cukup lama terendam banjir,” kata Endang.
Menurut Endang animo masyarakat Bandengan untuk pemeriksaan kesehatan cukup tinggi, peserta di sini sangat banyak.
“Mudah-mudahan apa yang kami lakukan ini dapat meringankan beban para warga yang terdampak banjir meskipun kami belum bisa memuaskan semua warga. Bantuan yang bisa kami salurkan tentu belum bisa memenuhi kebutuhan mereka, tapi yang paling penting kami ingin warga terdampak banjir merasa bahwa masih ada yang peduli atau merangkul mereka,” terang Endang.
Sementara itu, Lurah Bandengan, Mohammad Abidin AMd bersyukur kepada Allah ternyata masih ada banyak saudara dari Aisyiyah yang sangat peduli pada warganya.
“Sudah 14 hari ini warga Bandengan terendam banjir dari RW 1 sampe RW 6 belum ada yang kering. Ada yang kering yakni di di RT 3 RW 4 dan RT 2 RW 6, lainnya belum. Rata-rata ketinggian genangan di jalan yakni 20 cm dan di gang sampai 25 cm,” jelas Abidin.
Disampaikan Abidin hari ini digelar pemeriksaan kesehatan, sebelumnya pemeriksaan pertama dilakukan olah puskesmas Dukuh dan yang kedua ini dari Aisyiyah.
“Mudah-mudahan langkah Aisyiyah Kota Pekalongan beserta jajarannya selalu mendapat ridho Allah dan keluarganya dilindungi Allah sehingga bisa memperluas dakwah,” kata Abidin
Abidin berharap bukan hanya Kota Pekalongan yang religius tapi masyarakatnya juga betul-betul religius sehingga Kota Pekalongan semakin dijauhkan dari bencana.
Kaitannya dengan pemeriksaan kesehatan kebanyakan yang dialami warga yakni kutu air (rangen), ada juga yang mengeluhkan demam.
“Kami dapat salep dari Dinsos P2KB Kota Pekalongan sebanyak 4 dus masing-masing isinya 50 dan ini belum bisa untuk semua warga, baru 2 RW saja.” tukas Abidin. (TIM/ANT/bd).