Purwokerto: “ Hasil survey pada tahun 2022 menunjukkan bahwa implementasi moderasi beragama ASN Kemenag masih rendah. Hal ini terindikasi dari perilaku yang berat sebelah, tidak berada di tengah-tengah (moderat).” Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas Ibnu Asaddudin saat membuka kegiatan ujicoba Instrumen Implementasi Moderasi Beragama Pada Pembelajaran PAI di Sekolah. Senin (28/08)
Kabupaten Banyumas menjadi salah satu dari Sembilan kabupaten/kota di Indonesia yang dipilih menjadi tempat Uji Coba Instrumen Implementasi Moderasi Beragama Pada Pembelajaran PAI di Sekolah. Yang diadakan oleh Direktorat PAI Kementerian Agama RI. Kegiatan ini diadakan secara online melalui zoom meeting dan secara langsung dengan melibatkan sebanyak 51 sekolah sasaran uji coba survey.
“ Tahun ini harus bisa menjadi tonggak sejarah (milestone) untuk membuktikan bahwa ASN Kemenag betul betul moderat. Pengawas dan Guru sebagai ujung tombak implementasi Moderasi Beragama harus menjadi pelaku utama tonggak sejarah (milestone) yang mengukir keberhasilan Moderasi Beragama yang sesungguhnya tumbuh dari nilai-nilai agama. Oleh karena itu instrument yang dirancang oleh Tim M & E Direktorat PAI ini menjadi sangat penting untuk mengukur seberapa besar sekolah mengimplementasikan Mederasi Beragama. Kami juga berterima kasih dan menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Direktorat PAI atas kepercayaan ini, dan berharap Kankemenag Banyumas menginspirasi Indonesia” lanjut Ibnu.
Ditempat yang sama Agus Setiawan, selaku Kasi PAI pada Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas menyampaikan kebanggaannya karena Kabupaten Banyumas ditunjuk oleh Direktorat menjadi tempat uji coba implementasi moderasi beragama di sekolah.
“ Untuk itu kita wajib bersyukur dan terima kasih kepada Direktorat PAI yang telah mempercayakan kepada kami untuk menyelenggarakan acara ini. Kami harus persiapkan segala sesuatunya agar hasil dari uji coba ini semua sekolah yang kita tunjuk tidak ada yang tidak moderat,”
“ Kegiatan ini merupakan kolaborasi yang sangat bagus antara Kemenag, Pokjawas PAI, MGMP, KKG, FKG PAI TK, dan juga AGPAII serta sekolah sasaran uji coba. Meskipun pelaksanaan dan pemantauan dilakukan melalui dua moda yaitu dengan secara luring dan daring, namun benar-benar dapat dipertanggungjawabkan karena responden menggunakan dua perangkat. Perangkat satu untuk mengisi link instrumen, sedangkan satu lagi digunakan untuk zoom, “ lanjut Agus Setiawan,
Uji Coba Instrumen ini bertujuan untuk menggali kondisi, karakteristik, praktik, dan implementasi moderasi beragama dalam pembelajaran PAI di sekolah melalui survey. Dari hasil survey ini diharapkan dapat menggali pengalaman berharga sebagai umpan balik bagi perbaikan kebijakan di lingkungan Kemenag khususnya di Direktorat Pendidikan Agama Islam Kemenag RI.
“ Survei ini juga menjadi salah satu alat pengukuran atas capaian Perkin Direktorat PAI Tahun 2022 terutama terkait dengan Perkin Direktur tahun 2022, dimana terdapat 7 dari 13 item Perkin dapat bersumber dari survei pengumpulan data ini. “ terang Siti Nur Hidayati, salah satu dari Tim M & E Implementasi Instrumen Moderasi Beragama di Sekolah Direktorat PAI Kemenag RI yang sekaligus sebagai narasumber.
“ Ada 51 sekolah sasaran uji coba survey, terdiri dari jenjang PAUD dan TK sebanyak 10 sekolah, SD, SMP, SMA, dan SMK masing-masing 10 sekolah, ditambah SLB 1 sekolah. Dari 51 sekolah hadir dan mengisi instrument sebanyak 49 sekolah. Ada 2 sekolah yang tidak hadir karena keterlambatan menerima informasi. Yang membanggakan kami, Uji Coba ini diikuti oleh Guru PAI dengan melibatkan Kepala Sekolah dan Tim Pengembang Sekolah secara Bersama-sama duduk Bersama mengisi instrument.” Jelas Inung , panggilan Siti Nur Hidayati sehari-hari.
Sementara itu Sujiman selaku ketua Pokjawas PAI Kabupaten Banyumas menerangkan bahwa kegiatan uji coba ini dilaksanakan secara serentak dan berjalan lancar sesuai rencana. “ Sebelumnya, pada tanggal 26 Agustus dilaksanakan Sosialisasi dengan mengundang Guru Pendidikan Agama Islam dan Kepala Sekolah, dengan narasumber Siti Nur Hidayati dari Tim M & E Instrumen MB Direktorat PAI.” Pungkasnya.(tum/bd)