Semarang – Guna mewujudkan ibadah sosial di bulan Ramadhan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Kota Semarang membagikan puluhan paket “Koran” atau Sembako Ramadhan kepada eks napi terorisme dan keluarga napiter lewat kantor sekretariat Yayasan Persadani Semarang yang beralamat di Jalan Warigalit Raya No. 237 Krapyak pada Jumat (31/3/2023) ini.
Pembagian paket ini diinisiasi oleh Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama, Syarif Hidayatullah selaku pembina eks napiter, yang sebenarnya awalnya bertajuk bagi-bagi “Pajero” atau Paket Jelang Romadhon, namun karena terkendala aktivitas berubah menjadi bagi-bagi paket ‘Koran’ atau Sembako Ramadhan.
“Sebenarnya awalnya untuk mempertahankan tradisi kami bagi-bagi Pajero atau Paket Jelang Romadhon, sehingga kami buatkan surat permohonan kepada Kesbangpol, namun karena terkendala kesibukan aktivitas kedinasan, pembagiannya menjadi ketika sudah masuk di bulan Ramadhan, yah berubah nama menjadi paket Koran yakni Sembako Ramadhan,” celetuk Syarif.
Sembako sejumlah 30 paket ini dibawa langsung oleh Kepala Badan Kesbangpol, Sapto Adi Sugihartono beserta jajarannya diterima langsung oleh Pengurus Yayasan , Badawi Rachman, Sri Puji Mulyosiswanto dan Nur Afifuddin di sekretariat Persadani.
“Sudah menjadi niatan kami untuk menyerahkan dan mengantar langsung paket sembako ini kepada sasaran yaitu eks napiter dan keluarga napiter secara door to door. Namun karena keterbatasan waktu, sehingga cukup kami antar di kantor kesekretariatannya saja,” tutur Sapto.
Ucapan terima kasih disampaikan oleh Sri Puji Mulyosiswanto, selaku Ketua Yayasan Persadani Pusat atas kepedulian Pemerintah.
“Saya mewakili rekan-rekan yang tidak bisa hadir semua saat ini, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah kota yang telah menyisihkan untuk berbagi di bulan Ramadhan ini. Semoga selalu diberikan keberkahan dari Allah SWT,” harap Sri Puji.
Perlu diketahui, Yayasan Persadani atau Putra Persaudaraan Anak Negeri ini yang dalam pendiriannya diinisiasi oleh Syarif Hidayatullah, selaku Penyuluh Agama Islam PNS Kankemenag Kota Semarang pada tanggal 2 Maret 2020 yang bertujuan mewadahi aspirasi para mantan narapidana kasus terorisme yang ingin kembali kepada NKRI, memperbaiki kesejahteraan dan hubungan kepada masyarakat, berdarma bakti kepada bangsa serta tentunya mencegah munculnya potensi residivisme.
“Tujuan kami bersama mendirikan yayasan ini, selain untuk mewujudkan komitmen kebangsaan sekaligus guna meningkatkan kesejahteraan sebagai upaya mencegah munculnya potensi residivisme,” kata Syarif.
Ia menerangkan, sebanyak 45 orang eks napiter dari wilayah Jateng dan DIY telah tergabung dalam Yayasan Persadani.
“Saat ini jumlah ikhwan-ikhwan yang menyatakan bergabung sejumlah 45 orang, namun yang dari Kota Semarang hanya sebelas ikhwan saja,” ungkapnya.
Syarif berharap banyak stekeholder yang tergugah hatinya untuk peduli meningkatkan kesejahteraan eks napiter ini, sebagai upaya mencegah terulangnya tindak pidana terorisme dan mempercepat proses kembalinya mereka ke pangkuan ibu pertiwi. (sh/bd)