Antusias Siswa MI Taufiqiyah Ikuti Ujian Madrasah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang,  MI Taufiqiyah selenggarakan Ujian Madrasah (UM) yang diikuti 97 peserta didik kelas VI. Ujian Madrasah dilaksanakan mulai tanggal 11 s/d 19 April 2022. Adapun pelaksanaan UM berlokasi di Gedung 2 dengan dibagi menjadi 5  ruangan seseuai ketentuan.

Kegiatan Ujian Madrasah tahun ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. dimana ditengah-tangah berlangsungnya ujian madrasah kegiatan pembelajaran peserta dididk kelas 1-5 tetap berjalan  di Gedung 1 dengan cara bergilir maupun BDG (Belajar di rumah guru). Hal ini merupakan upaya untuk bangkit dari keterpurukan dunia pendidikan akibat pandemic covid – 19

Dikatakan Amhal Kaefahmi, Ujian Madrasah (UM) yang dilaksanakan oleh madrasah bertujuan untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. UM dimaksudkan untuk: 1) mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik; 2) mengukur mutu pendidikan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kabupaten, kecamatan dan madrasah; 3) mempertanggung jawabkan penyelenggaraan pendidikan pada masyarakat.

Sedangkan fungsi UM lebih ditekankan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan tamat belajar, alat pertimbangan dalam pemberian ijazah, umpan balik untuk perbaikan program pembelajaran di madrasah, dan sebagai alat pengendali mutu pendidikan.

Menurut Amhal Kaefahmi, selama pandemi Covid-19 yang melanda dunia lebih dari dua (2) tahun ini, sangat berpengaruh pada aspek pendidikan. Pasalnya, pembelajaran jarak jauh (PJJ) menggunakan aplikasi daring, belum sepenuhnya efektif dan efisien terhadap pembelajaran. Banyak guru yang masih tergopoh-gopoh atau bingung terhadap model pembelajaran daring.

“Demikian pula, peserta didik. Mereka juga terkendala dengan gadget yang harus gantian dengan orangtua, kuota, dan signal,” jelas Amhal Kaefahmi.

Kendati demikian, tambahnya, UM yang dilaksanakan di MI di wilayah binaannya, yakni di Kecamatan Tembalang dan Kecamatan Banyumanik harus tetap terlaksana sesuai dengan tujuan dan fungsi diselenggarakannya ujian.

“Saya optimis bahwa MI di wilayah binaan dapat mengemban amanah ini dengan baik. Terlebih, selama ini, kami telah memberikan pembinaan, pembimbingan, dan pelatihan profesional guru melalui supervisi pembelajaran,” tutur Amhal Kaefahmi.

Kepala MI Taufiqiyah, Siti Aropah AR mengatakan, sampai hari kedua, Selasa ini, UM berjalan dengan tertib dan lancar. Semua peserta didik kelas VI hadir mengikuti ujian dalam keadaan yang sehat wal afiat dan tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan  yang ketat.

Pelaksanaan UM yang bertepatan di bulan suci Ramadhan 1443 H tidak mengurangi semangat anak-anak dalam mengikuti,

Semangat serta antusias mengikuti ujian madrasah tidak hanya ditunjukkan peserta didik saja bahkan support para orang tua terlihat jelas dihari pertama dengan cara mendampingi, memberikan wejangan kepada putra/i sebelum semua siswa masuk ke ruangan ujian Semoga bulan Ramadhan ini membawa keberkahan dan semuanya diberikan Kesehatan untuk bisa mengikuti ujian dengan baik serta membawa hasil yang memuaskan,” ujar Siti Aropah AR

Ditambahkan untuk menumbuhkan karakter jujur pada peserta didik siti aropah menambahkan bahwa prestasi memang penting tetapi jujur lebih utama, sehingga diharapkan semua peserta didik diharapkan untuk mengerjakan soal UM dengan sungguh-sungguh, nyakin dengan kemampuan sendiri.

Sebagai pengguggah semangat peserta didik madrasah dan guru-guru MI taufiqiyah telah menyiapkan reward bagi peserta didik yang memperoleh prestasi /nilai yang membanggakan, hasil yang baik tidak akan diperoleh seseorang tanpa adanya sebuah ikhtiar yang gigih dengan disertao do’a, “tandasnya”

“Nuryati Wahyuningsih”, salah satu guru kelas 6 berharap, Ujian madrasah ini merupakan finalisasi, dimana peserta didik dituntut Kembali untuk mengingat ilmu yang telah diperoleh selama 6 tahun, maka di UM inilah sebagai tolok ukur seberapa dalam ilmu yang mampu diserap selama belajar di bangku sekolah dasar. Hasil UM juga menjadi sarana grading (red: pengkelasan) peserta didik dibidang akademik baik antar siswa maupun antar madrasah.

Lebih lanjut, Mukhaemin menambahkan bahwa UM harus benar-benar diselenggarakan secara professional dan penuh tanggungjawab, sebagai bentuk dedikasi terhadap tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan sebaik-baiknya. (Arofah/Sukirman/bd)