Banjarnegara – Maulid Nabi adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang di Indonesia perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Hal ini sebagai upaya untuk mengenal akan keteladanan Nabi sebagai pembawa ajaran agama islam.
Kendati demikian, pada Sabtu, (6/11/21) MTs N 1 Banjarnegara turut serta memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H/ 2021 M. Kegiatan diisi dengan beberapa penampilan bakat dan kemampuan siswa-siswi MTs N 1 Banjarnegara dalam bidang keagamaan di Masjid Madtsansa. Diantara penampilan siswa/i tersebut adalah rebana, dan hafalan Al-Qur’an yang dibawakan oleh perwakilan dari kelas Tahfiz. Selain itu pada peringatan maulid nabi, para siswa mendengarkan tausiyah yang diisi oleh Hj. Siti Musyarofah.
Eko Widodo selaku Kepala Madrasah MTs N 1 Banjarnegara mengatakan bahwa Peringatan Maulid Nabi SAW adalah kegiatan madrasah yang sudah diagendakan setiap tahunnya.
“Salah satu keistimewaan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-quran sebagai kitab suci adalah berbagai ajaran kebaikan dan nilai-nilai pendidikan bagi umat manusia. Dengan adanya berbagai ajaran pendidikan tersebut, Allah SWT membuktikan kepada manusia bahwa apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad adalah benar merupakan wahyu darinya,” ujar Eko Widodo dalam sambutannya.
Sementara itu, Abdul Majid selaku koordinasi acara Maulid Nabi dan sekaligus Guru Bahasa Arab mengajak kepada siswa-siswi untuk bergembira dan bersyukur dengan kelahiran Rasulullah dengan meneladani akhlak Rasulullah SAW.
“Keteladanan adalah perilaku yang mencerminkan nilai-nilai luhur yang dapat dicontohi oleh orang lain. Muhammad Nasib Ar-Rifa dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah suri teladan yang baik bagimu. Maksudnya adalah mengapa kamu tidak mengikuti dan meneladani perilaku Rasulullah. Karena itu, Allah SWT berfirman, yaitu bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan hari kiamat. Dan dia banyak mengingat Allah,” ujarnya
Adapun mengenai sosok kriteria keteladanan seorang muslim menurut Hj. Siti Musyarofah dalam tausiyah dijelaskan secara ringkas sebagai berikut, “Kriteria pertama yang terpenting adalah aqidah yang lurus. Selanjutnya, seorang muslim harus melaksanakan amal ibadah yang fardhu dengan pelaksanaan yang shahih dan lurus. Tidak hanya itu, seorang muslim harus memperbanyak tilawatil quran dengan tartil dan berusaha untuk menghafal yang sekiranya mudah untuk di baca ketika Qiyamullail.”
Di akhir tausiyahnya, Hj. Siti Musyarofah menyampaikan bahwa fungsi dan tujuan pokok keteladanan adalah meraih derajat takwa dan mulia di sisi Allah Swt. Mulai dari fungsi moral-etis, fungsi keagamaan, fungsi sosial, hingga fungsi yang lainnya. Salah satu fungsi keteladanan adalah yang bersifat internal, fungsi moral, dan etis. Kejujuran, keteladanan, kedisiplinan, rendah hati, pengendalian hawa nafsu, saling menghargai, sebagian dari perwujudan dari fungsi moral dan etis dalam keteladanan. (ran/ak/rf)