Semarang – Inovasi dan kreativitas diperlukan dalam upaya pengembangan kompetensi kewirausahaan kepala madrasah. “Jangan malu atau gengsi. Banyak contoh, madrasah sukses mengelola kewirausahaan dari pengelolaan koperasi, GOR, lahan parkir, WC, lahan kantin dan lapak pedagang, dan lain sebagainya,” tutur Ahmad Farid, Kakankemenag Kota Semarang.
Hal ini disampaikannya dalam kegiatan Implementasi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Kompetensi Kewirausahaan Kepala Madrasah yang diselenggakan di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Semarang, Rabu (23/8/2023).
Kegiatan tersebut merupakan inisiasi bersama Kankemenag Kota Semarang dan KKM MI 1 dan MTs.
Pada gelaran itu, hadir 120 Kepala MI dan MTs penerima bantuan Pokja KKGTK Tahun 2023.
Ia mengatakan, motivasi dan karakter pekerja keras merupakan nilai penting dalam kewirausahaan. “Memiliki motivasi dan karakter pekerja keras adalai nilai kewirausahaan yang penting. Sebagai pemimpin, sudah seharusnya kepala madrasah tidak merasa nyaman di zona aman. Karena tidak ada pertumbuhan di zona nyaman. Bekerja keras harus diimbangi dengan bekerja tuntas, bekerja cerdas, bekerja sinergitas, dan bekerja Ikhlas,” tuturnya.
Menurutnya pula, seorang Kamad dalam mengembangkan nilai kewirausahaan harus selalu berpedoman pada sikap pantang menyerah.
Pada bagian lain, Ahmad Farid berujar, Kamad harus kreatif dan inovatif.
Selain Kakankemenag Kota Semarang, dalam kegiatan itu, Kasi Dikmad juga memberikan materi Moderasi Beragama kepada peserta kegiatan.(Dayat/NBA/bd)