Pati – Ita Kurniawati, siswi kelas XII MAN 1 Pati berhasil menorehkan prestasi yang sangat membanggakan. Ia mampu menerbitkan dua novel fiksi remaja yang berjudul Areksa dan Samuel. Karya dari gadis yang berasal dari Desa Gempolsari Kecamatan Gabus Kabupaten Pati ini sangat sukses di pasaran. Karya tersebut mampu menjadi best seller dan bersanding dengan karya-karya penulis terkemuka, seperti Tere Liye dan Pidi Baiq.
Untuk karya pertamanya yang berjudul Areksa telah dimuat di aplikasi Wattpad pada Februari 2021 dan telah dibaca lebih dari 20 juta kali. Selain itu karya tersebut juga telah diterbitkan pada Mei 2021 dan berhasil terjual sebanyak 15.000 eksemplar.
Untuk karya keduanya yang berjudul Samuel telah dibaca lebih dari 8,5 juta kali sejak dimuat pada bulan Juli di aplikasi wattpad. Karya tersebut juga disambut dengan sangat baik oleh penggemar. Hanya dalam waktu 2 jam, Pre-Order dari Novel tersebut telah mencapai 20.000 eksemplar. Bahkan hanya satu hari setelah Pre-Order dibuka, salah satu rumah produksi terkemuka di Indonesia, yaitu MD Entertaiment meminang novel tersebut untuk di filmkan.
“Saya sangat terkejut mendengar kabar dari penerbit, bahwa (novel berjudul) Areksa dan Samuel akan difilmkan. Rencananya, kedua novel tersebut akan dibuatkan semacam series yang akan ditayangakan pada layanan TV berbayar,” ujar Ita dengan sangat antusias saat dikonfirmasi pada Kamis (2/12).
“Samuel dulu yang akan difilmkan. Saat ini prosesnya sudah sampai pada tahap pemindahan naskah novel ke skenario,” imbuhnya.
Dibalik kesuksesan yang diraih oleh Ita, tersimpan sebuah kisah yang sangat inspiratif. Tumbuh dalam keluarga yang tidak utuh, tentunya membawa kesedihan tersendiri untuk Ita. Kesedihan tersebut akhirnya dituangkan dalam bentuk tulisan.
“Saya tidak ingin kesedihan ini menjadi sia-sia, ya sudah akhirnya saya tulis saja menjadi sebuah karya. Selain itu, menulis juga menjadi proses healing bagi saya. Awalnya, sekitar tahun 2018 saat saya kelas 8, salah satu sahabat saya yang bernama Chotim memperkenalkan aplikasi wattpad. Sejak saat itu saya mulai menulis dan berlanjut sampai sekarang.
Sebelum Areksa dan Samuel terbit, saya sudah menulis beberapa karya di wattpad, tapi pembacanya masih sedikit dan akhirnya saya hapus. Kemudian saat saya menulis Areksa, pembacanya sudah lumayan banyak. Saat Areksa sudah dibaca sekitar 4000 kali, penerbit Akad Media Cakrawala menghubungi saya via DM untuk menawarkan kontrak. Setelah berdiskusi dengan keluarga, saya-pun menerimanya.” ujar Ita mengisahkan perjalanan menulisnya.
Selama menulis, Ita menghadapi banyak kendala. Karena tidak memiliki leptop, Ita menulis novelnya menggunakan HP. Saat menulis dalam waktu yang cukup lama, layar HP yang terlalu kecil membuat matanya sering sakit. Ia juga terkadang merasa kesal, karena saat menulis HP-nya sering eror sehingga tulisannya tidak tersimpan.
Saat menulis, Ia juga sering numpang wifi di rumah tetangga agar dapat menghemat kuota. Bahkan, ia juga pernah ditipu oleh penerbit gadungan. Meskipun banyak rintangan dan sempat diremehkan, support dari Ibu dan teman-teman membuatnya tetap semangat dan pantang menyerah.
Meskipun karyanya telah dikenal luas oleh masyarakat, Ita tetap menjadi pribadi yang rendah hati. Saat di sekolah, ia selalu bersikap ramah dengan siapa saja. Ia juga tetap mengikuti pelajaran dengan baik dan mengumpulkan tugas tepat waktu. Apabila ada jadwal dari penerbit yang mengharuskan tidak masuk sekolah atau telat mengumpulkan tugas, ia selalu izin dengan guru yang bersangkutan.
Ita berharap, ia bisa menjadi penulis yang menginspirasi banyak orang. Ia juga berpesan agar teman-temannya tidak takut untuk memulai dan mudah berputus asa dalam meraih cita-cita. (ar/at)