Automatic Smart Farm MTsN 2 Sukoharjo, Inovasi Pendistribusian Benih Bagi Para Petani Indonesia

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Jakarta (Humas) – Riset “ASAM” atau Automatic Smart Farm merupakan inovasi yang terintegrasi dengan Kartu Tani supaya para petani mendapatkan bantuan tepat sasaran dan sesuai dengan arahan pemerintah. Hal ini disampaikan oleh Efika Nurhayati, siswi berprestasi dari Madarash Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Sukoharjo pada gelaran expo hasil riset Madrasah Young Researchers Super Camp (MYRES) Nasional 2022 di ruang serba guna 2, Asrama Haji Pondok Gede, Selasa (11/10).

Hasil riset miliknya dengan judul “ASAM (Automatic Smart Farm) dengan Algoritma Collision Multi Reader pada Penyaluran Benih” berhasil masuk dalam grandfinal MYRES Nasional tahun 2022 bidang Matematika, Sains dan Pengembangan Teknologi (MST).

“Penggunaan sistem konvensional dalam sektor pertanian dapat menimbulkan beberapa tindak kecurangan. Pemerintah pun sudah melakukan terobosan dengan adanya Kartu Tani, maka penggunaan Kartu Tani seharusnya dapat juga diterapkan pada pemberian bantuan benih kepada petani, karena tanpa benih bantuan pupuk dari pemerintah tidak akan berguna,” tutur Efika siswi kelas IX kebanggaan MTsn 2 Sukorharjo.

Kartu Tani merupakan sarana akses layanan perbankan terintegrasi yang berfungsi sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman hingga kartu subsidi (e-wallet).

“Maka, MTsN 2 Sukoharjo membuat teknologi untuk mengurangi kecurangan dalam pendistribusian benih tanaman dengan Kartu Tani. “ASAM” adalah alat yang digunakan untuk memberikan bantuan benih dengan tag kartu tani dalam mengambil benih. “ASAM” memiliki akses dengan cara menempelkan Kartu Tani ke alat reader, maka benih akan keluar secara otomatis dengan jumlah 2 liter,” tutur Efika.

“Alat ini dilengkapi dengan suara pemandu Google Assistant dalam pengambilan benih. Algoritma Collision Multi Reader digunakan dalam tag RFID Reader pada beberapa alat, sehingga Kartu Tani dapat digunakan tidak hanya satu reader,” imbuhnya.

RFID reader merupakan alat pembaca RFID tag yang berkomunikasi dengan tag card secara wireless. Sedangkan server data yang digunakan adalah Cayenne Mydevice dan program bahas C dengan aplikasi Arduino IDE.

“Harapannya, riset yang saya lakukan dapat berguna bagi kesejahteraan para petani diseluruh Indonesia supaya bantuan yang berikan Pemerintah dapat terdistribusikan dengan baik. Kedepannya semoga inovasi ini memiliki daya tampung yang lebih besar agar “ASAM” dapat diproduksi dalam skala besar dan dibuat lebih dari satu penampungan,” harapnya.

Efika menjadi bukti nyata bahwa Madrasah Mandiri Berprestasi bukalah sekedar tagline. Melalui riset dan inovasi yang dibuatnya diharapkan dapat membawa perubahan bagi para petani diseluruh Indonesia. Siswa Madrasah Jawa Tengah siap membawa perubahan bagi bangsa Indonesia, majeng sareng. (ps/rf)