Grobogan – Sebagai upaya meningkatkan kualitas dan profesionalitas tenaga pendidik, Kementerian Agama (Kemenag) Kab. Grobogan bersama Balai Diklat Keagamaan Semarang, menggelar pelatihan penyampaian metode pembelajaran serta proses belajar mengajar di kelas bagi guru Madrasah dan guru PAI yang ada di Kabupaten Grobogan. Pelatihan yang digelar selama enam hari (27/09/2021 – 02/10/2021) dipusatkan di Danau Resto Hotel Grand Master Kryad Purwodadi.
Kepala Kantor Kemenag Grobogan, Imron Rosyidi dalam sambutannya menyampaikan rasa terimakasih atas terlaksananya kegiatan pelatihan tersebut. menurutnya, pelatihan tersebut dinilai sangat penting dan bermanfaat bagi peserta dalam upaya menambah wawasan dan pengetahuan, sekaligus meningkatkan kualitas profesionalisme sebagai tenaga pendidik. kegiatan metodologi pembelajaran DDWK diikuti sebanyak 40 peserta guru yang terdiri dari 20 guru madrasah dan 20 guru PAI yang ada di Kabupaten Grobogan.
”Tentu ini akan sangat berpengaruh dalam kegiatan proses belajar mengajar setelah pelatihan, bisa lebih dinamis, dituntut siswa lebih aktif dan kreatif, dan tentunya akan berpengaruh terhadap hasil pembelajaran, kualitas anak didik dan tujuan pendidikan bisa dioptimalkan. Madrasah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal di bawah pembinaan Kementerian Agama (Kemenag), sebagian besar merupakan madrasah swasta dan memiliki daya saing/kontestasi yang masih rendah terutama dalam hal kualitas pembelajaran,” ujar Imron Rosyidi.
Kepala Kemenag juga menambahkan, Diklat Ditempat Wilayah Kerja (DDWK) harus ada manfaatnya dan yang penting berkreativitas dalam pembelajaran pedagogik walaupun dimasa pandemi. Dan ilmu bisa diterapkan tranformasi digital dalam pembelajaran atau pengembangan metodelogi pembelajaran. Dan juga mempunyai komitmen meningkatkan mutu dan daya saing melalui kegiatan semacam ini memang perlu dilakukan, apalagi di tengah-tengah geliat madrasah untuk berbenah dan bersaing di berbagai ajang.
“Harapan saya semua peserta harus uswah kasanah bertranformasi dalam upaya melaksanakan digital pembelajaran. Dan peserta harus bisa merespon akselerasi pendidikan baik di madrasah maupun di PAI. Dan yang paling penting di tahun 2022 nanti semua madrasah diharuskan untuk mendukung program sahabat madrasah beraksi, yang tujuannya agar setiap madrasah mempunyai mitra dan pemitra sehingga bisa terakreditasi lebih baik,” harapnya.
Dirinya berpesan kepada seluruh peserta pelatihan, agar hasil dari kegiatan ini bisa disalurkan dan disosialisasikan kepada guru-guru bidang studi lainnya, yang belum sempat ikut dalam pelatihan. Sehingga, pencerahan dan pelatihan ini tidak terbatas pada bidang studi yang sekarang menjadi bahasan utama.
Sementara Ketua Penyelenggara yang sekaligus Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang yang diwakili Widyaswara, Darwiyanto mengatakan, ditahun 2021 Balai Diklat Keagamaan Semarang mempunyai kegiatan reguler yang dialihkan menjadi DDWK, karena adanya pandemi. Dan di tahun 2021 target BDK adalah mensukseskan program pembelajaran bagi guru. Untuk itu menjalin kerjasama dengan stecholder , termasuk Kemenag Grobogan mendukung dalam mensukseskan program BDK Semarang dalam membangun zona integritas Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK WBBM) di tahun 2021.
“Semoga adanya sinergi antara Balai Diklat Keagamaan Semarang dan Kemenag Grobogan bisa meningkatkan guru didalam pelatihan, para tenaga pendidik di madrasah dan PAI dapat meningkatkan wawasan, kemampuan serta kualitas profesionalisme dalam penyelenggaraan pendidikan di madrasah dan PAI, dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan yang lebih optimal. Dan atas nama Balai Diklat Keagamaan Semarang (BDK) mohon maaf Kepala BDK tidak bisa hadir karena membuka di Kabupaten lain, beliau berpesan agar tetap menjaga protokol kesehatan untuk menghindari Covid-19,” pungkas Darwiyanto.(bd/Sua)