Bentuk ASN Yang Profesional, BDK Semarang Gelar Diklat

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purwokerto – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas H. Aziz Muslim,  didampingi Kasubag TU H. Muhammad Wahyu Fauzi Aziz  dan Widiya Iswara  H. Gunawan,  membuka Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama di wilayah kerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas  yang diadakan oleh Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang di D’ Garden Resto. Senin (30/01)

Pelatihan yang diadakan selama 6 hari mulai dari tanggal 30 Januari – 4 Februari 2023 ini   diikuti oleh  70 peserta ,  terdiri dari para Kasi dilingkungan kantor Kemenag Banyumas, Pengawas , Kepala Madrasah , dan guru se Kabupaten Banyumas. Sedangkan untuk kegiatan terbagi dalam dua kelas , dimana masing masing kelas terdiri dari 35 peserta,

Dalam sambutannya Gunawan menyampaikan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan profesionalisme. Selama mengikuti pelatihan peserta akan mendapatkan materi  moderasi dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) .

“ Semua peserta akan di non jobkan dari semua tugas dan pekerjaan yang selama ini menjadi tanggungjawabnya, sehingga dapat secara penuh mengikuti serta hadir dalam pelatihan ini serta fokus. Karena salah satu faktor kelulusan ini adalah kehadiran dari peserta,” jelasnya.

Lebih lanjut Gunawan menjelaskan kenapa diklat ini diadakan adalah mengacu kepada hasil survei IPMB kemarin bahwa 40 % ASN tidak professional karena belum mengikuti Diklat , sehingga ASN berhak mengikuti Diklat selama 20 JP. Peserta harus mengikuti dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh Widiya Iswara serta dikirinkan sebagai bukti fisik.

Sementara itu H. Aziz Muslim dalam sambutan dan paparannya menjelaskan bahwa penguatan moderasi beragama sudah menjadi tujuh program prioritas Kementerian Agama . Penguatan moderasi beragama dapat berjalan secara komperhensif melibatkan semua unsur.

” Di tengah makin kencangnya gelombang radikalisme, maka moderasi beragama sangat penting untuk menjaga kebersamaan ummat. Penting sekali peran aktif semua pihak dalam menerapkan moderasi beragama, atau negeri ini akan hancur ditelan extremisme, radikalisme,liberalisme,” katanya.

“ Moderasi butuh peran semua pihak, tokoh-tokoh Agama, tokoh Masyarakat, Aktivis Organisasi Keagamaan, tokoh pemuda Lintas Agama, tokoh Perempuan Lintas Iman , pemerintah tidak akan dapat berbuat sendiri tanpa dukungan masyarakat menciptakan kerukunan,” ujarnya lebih lanjut.

Ditempat yang sama Dudiono salah satu peserta Diklat mengucapkan  terima kasih kepada BDK dan Kemenag bisa mengikuti pelatihan ini. “ Sangat bermanfaat, semoga dapat diimplementasikan dalam dunia kerja untuk peningkatan SDM dan kualitas pendidikan, serta dapat didiseminasikan dengan  teman sejawat yang lain,” tuturnya. (yud/rf)