Semarang – Datangnya bulan suci ramadhan merupakan bulan yang dinantikan bagi seluruh umat Muslim. Buka bersama, membagi ta’jil, tadarus, majlis ta’lim, zakat fitrah, infak, dan shodaqoh sebagai kegiatan yang bergema dan menjamur di bulan yang penuh berkah ini.
Salah satu kegiatan rutin di MI Taufiqiyah dalam menyemarakkan bulan penuh ampunan ini diantaranya adalah menerima dan menyalurkan zakat fitrah, infak, dan shodaqoh dari wali murid MI Taufiqiyah. Kegiatan ini diselenggarakan selain sebagai program tahunan namun juga mengemban misi kemanusiaan, ukhuwah islamiyah, serta berdakwah.
MI Taufiqiyah mengawali Pentasarufan zakat fitrah, infak, dan shodaqoh. Tahun ini kegiatan terasa beda akan tetapi tidak mengurangi hakekat dan makna pentasarufan itu sendiri. Selama ini Mustahik diundang ke MI Taufiqiyah, kini hanya mendatangkan beberapa orang saja sebagai perwakilan oleh karena badai Pandemi covid-19 yang tak kunjung pergi, maka tidak bisa mengundang beramai-ramai. Sedangkan pentasarufan dilakukan dengan cara mendatangi mereka terkemas dengan bingkai silaturahmi.
Siti Aropah AR menjelaskan,” Pemberian zakat, infak, dan shodaqoh sebagai ujud kepedulian kepada saudara-saudara kita. Dengan mendatangi mereka maka akan menumbuhkan rasa kasih sayang dan ikatan yang kuat antara si pemberi dan penerima, mereka akan merasa diperhatikan, disayangi serta dihormati.”
“Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya acara Ramadhan Berbagi. Adapun ramadhan tahun ini membagikan 100 paket yang dibagikan bagi para mustahik dan masyarakat. semoga acara ini bisa berkesinambungan, membawa manfaat dan keberkahan bagi semua pihak”, Ujarnya
Muhadi Noor Selaku Ketua Yayasan dalam sambutannya menyampaikan,” zakat merupakan pilar agama karena merupakan bagian dari rukun Islam, pemberian zakat yang tepat dan merata maka akan menjadikan agama semakin kuat dan jaya, ada interaksi yang positif antara si kuat (read:mampu) dan si lemah . Akan menumbuhkan rasa kasih sayang diantara mereka. Jika ekonomi kuat maka iman si lemahpun (Read: Mustahik) akan meningkat.”
“Kegiatan ini tidak terlepas dari meneruskan amanat dari sesepuh MI Taufiqiyah sebelumnya (H. Sju’eb) untuk tidak lupa berbagi dengan dengan masyarakat yang membutuhkan. Kerjasama yang sinergi dari wali murid MI Taufiqiyah dan semua dewan guru untuk menyukseskan kegiatan tersebut” tambahnya
“Alhamdulillah, semoga berkah apa yang diberikan madrasah pada kami, mereka mendatangi kami dengan membagi-bagi zakat, shodaqoh, bahkan ada beberapa bingkisan, kami merasa tersanjung. Setiap tahun kami disetarakan duduk bersama dengan Bapak Ibu Guru MI, bahkan buka bersama, tapi kali ini tidak mengingat adanya pandemi ”, ucap Kartimah salah satu perwakilan Mustahik.
“ Ceremonial sederhana ini diselenggarakan sebagai pelaksanaan program tahunan. Yang kami undang hanyalah ketua yayasan, perwakilan dari masyarakat, wali murid dan peserta didik (read: mustahik), mengingat masih situasi pandemi maka harus jaga diri. Dewan Guru akan turun lapangan dalam pentasarufan ini dengan tehnik door to door sekaligus diniati silaturahmi, insya Alloh akan menjadi pengikat diri secara rohani “ imbuh kepala MI tersebut. (Nuryati Wahyuningsih/bd)