Purwokerto (Humas) – Sejumlah kontributor berita dari satuan kerja (Satker) di lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyumas mengikuti pelatihan jurnalistik, teknik membuat berita yang menarik dan feature dengan menggandeng wartawan senior Suara Merdeka Semarang KH Agus Fathuddin Yusuf dan aktifis yunior media online, Selasa (20/8/2024).
Pelatihan yang diadakan di aula Al Ikhlas Kantor Kemenag Banyumas ini diikuti oleh pengelola dan kontributor berita di masing-masing satker dari madrasah negeri, Pokjaluh, Pokjawas dan satker di lingkungan Kantor Kemenag.
Kepala Kantor Kemenag Banyumas Ibnu Asaddudin, dalam sambutannya menyatakan bahwa pelatihan ini sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas publikasi kegiatan dan program Kemenag di Banyumas.
“Kami berharap para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh sehingga berita-berita yang dipublikasikan semakin informatif dan mendidik, serta dapat dibaca dan diketahui oleh seluruh masyarakat luar,” ujarnya.
“Pelatihan jurnalistik ini diharapkan dapat memperkuat peran kontributor dalam menyebarluaskan informasi terkait program dan kegiatan Kementerian Agama Banyumas, serta membangun citra positif di mata publik,“ ujarnya lebih lanjut.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis dan menyusun berita bagi para kontributor yang selama ini berperan dalam menyampaikan informasi dan kegiatan yang ada. Dengan bimbingan langsung dari wartawan berpengalaman, peserta diharapkan dapat mengembangkan keterampilan jurnalistik yang lebih profesional dan akurat.
Selama pelatihan, para peserta mendapatkan materi tentang teknik dasar penulisan berita, cara memilih angle yang menarik, serta tips dan trik untuk menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas. Selain itu, peserta juga diajak untuk memahami etika jurnalistik, yang sangat penting dalam menjaga integritas dan kredibilitas informasi yang disampaikan kepada publik.
Sementara itu Agus selaku narasumber menjelaskan bahwa ada tiga poin dalam tujuan pembuatan berita, (indicator brand image), yakni citra korporate, citra produk, dan citra pemakai.
“Misalnya pada saat akan menulis, dimana tujuannya adalah untuk menaikan citra pemakai, disini si penulis harus jeli dan harus bisa mencari gambar atau foto yang pas dan sesuai dengan berita yang sedang ditulis. Maka kebutuhan akan foto atau bank foto sangat diperlukan,” terangnya.
“Selain itu, wartawan atau penulis berita juga harus bisa mengikuti perkembangan informasi diluar serta menguasai teknologi saat ini, salah satunya adalah penggunaan AI. Jika mereka tidak mau belajar maka akan tertinggal,” tambahnya.
Pelatihan jurnalistik ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi yang interaktif, di mana para peserta berkesempatan untuk menggali lebih dalam tentang berbagai tantangan dan dinamika dalam dunia jurnalistik.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan ke depan, publikasi dari Kemenag Banyumas akan semakin baik dan mampu menyajikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas. (tum/rk)