Berprestasi Bidang Kaligrafi, Siswa MAN 2 Rembang Beberkan Tips Menarik

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

MAN 2 Rembang – Ekstrakurikuler Podcast MAN 2 Rembang kembali menggelar podcast dengan tajuk RAPOD (Mandura Podcast). Dilaksanakan pada hari Kamis 16 Februari 2023, podcast kali ini mengundang bintang tamu siswa kelas XII Agama 2, Huda Izzul Ma’ali.

la merupakan siswa berprestasi di bidang seni kaligrafi. Dengan host M. Chabibur Rahman, podcast ini berjalan dengan obrolan seputar dunia kaligrafi yang digeluti oleh Izzul. Ia pada tahun kemarin sempat menjadi juara 1 dalam lomba kaligrafi se-Jawa Tengah di UIN Walisongo.

Izzul sudah menghasilkan puluhan karya yang ia pajang di rumah. Otak bisnisnya jalan dengan mempromosikan karyanya. Ia menerima pesanan kaligrafi dan hiasan lainnya seperti mahar atau untuk acara lamaran.

Pada saat pandemi ketika pembelajaran dilakukan secara daring juga ia gunakan untuk berkarya. Apresiasi dari berbagai pihak pun berdatangan. Ia pernah dikunjungi oleh anggota DPR RI dalam rangka bantuan UMKM dan beberapa wartawan juga.

Untuk media Izzul biasanya menggunakan media lem tembak dan kain beludru. Dengan media sederhana tersebut nyatanya bisa menghasilkan karya yang hebat dan harganya lumayan sehingga mendapatkan pundi-pundi rupiah.

Ketika ditanya mengenai lama pengerjaan satu karya, hal tersebut tergantung dari ketersediaan bahan. Kalau ada bahannya bisa sehari jadi, jika custom bisa sampai tiga hari. Pengerjaan sebenarnya cepat, namun yang lama adalah memikirkan konsep yg lama.

“Untuk kesulitan sampai sekarang saya belum menguasai kaligrafi kontemporer. Kaligrafi ini tipenya menyatu dengan alam, dengan bentuk gradasi,” ujarnya

Awal kesenangan Izzul pada dunia seni kaligrafi berawal pada saat masih SD. Ia sering melihat kaligrafi di internet dan merasa ini sebuah seni yang sangat bagus sampai kemudian ia coba-coba membuat.

Secara kebetulan Izzul punya guru les seorang guru seni budaya. Hal ini sangat membantu sehingga kemampuannya semakin terasah. Dari yang awalnya ia belajar secara otodidak kemudian mencari berbagai referensi baru kemudian ada guru yang membimbingnya.

Dalam dunia bisnis tentu kadang untung, kadang juga rugi. Kerugian ia alami ketika pesanan belum diambil atau pesanan ada ralat atau perbaikan sehingga membutuhkan bahan-bahan lagi.

Izzul mengaku bisa mengembangkan bakat karena punya visi. Menurutnya jika hobi kita bisa dibayar mengapa tidak diteruskan. Hal ini yang memacunya untuk terus berkarya.

Mengenai trik dalam mengikuti lomba kaligrafi, ia memberikan tips-nya. Pertama usahakan bisa “bohong yang baik”. ia menjelaskan selama mengikuti berbagai lomba sering ditanyai peserta lain apakah pernah juara sebelumnya.

Jadi usahakan menjawab pernah juara walaupun mungkin pada kenyataannya belum pernah. Kondisi seperti ini bisa meruntuhkan mental lawannya karena ia sering mempraktekkan trik tersebut.

“Sementara untuk tips kedua, usahakan cepat selesai pengerjaannya. Biasanya lawan-lawan yang belum selesai melihat kita sudah selesai tentu akan gugup dan mempengaruhi pengerjaannya,” imbuh Izzul.

Pada podcast tersebut Izzul juga menunjukkan karya pertamanya berupa lukisan kaligrafi yang menggunakan media cat. Menurutnya media cat minyak kesulitan gradasi warna sulit.

Saat ditanya kedepannya akan melanjutkan kuliah jurusan apa, Izzul mengaku targetnya Pendidikan Agama Islam atau Bahasa Arab. Ia mengaku bakatnya di bidang kaligrafi baginya sekedar hobi saja. -huda/iq/rf