Bina Muallaf Meruapakan Optimalisasi Kinerja Penyuluh Dalam Membangun Iman Dan Taqwa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Magelang – Menemukan jati diri dalam hidup adalah sebuah usaha yang sangat luar biasa, ketika orang tidak lagi mengerti ajaran kebenaran dan dituntun pada kebenaran. Demikian disampaikan Nur Achsan Kepala KUA Magelang Selatan saat memberikan pembinaan mualaf di kantornya. (Kamis, 4/8)

“Hasil kerja penyuluh agama Islam dalam pendampingan bimbingan kerohanian adalah cerminan keberhasilan penyuluh,” kata Nur Achsan.

Lebih lanjut dikatakan selama perjalan panjang kehidupan manusia dengan berbagai pengalaman hidupnya menjadi pelajaran yang sangat berharga. Perbuatan tidak baik yang pernah dilakukan tentunya akan menjadi pendewasaan tersendiri. Namun setelah mendapat pencerahan hidup dan rohaninya stabil, tentunya jalan kebaikanlah yang menjadi pilihan untuk menuju kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat.

” Ketika manusia telah melalui proses panjang kehidupan penuh liku-liku pahit getir dan manis kehidupan,  jalan terakhir adalah membenahi diri dengan jalan mengabdikan diri kepada Alloh SWT ,” jelasnya.

Kegiatan pembinaan mualaf dilaksanakan di kantor KUA Magelang Selatan, hadir pada saat pembinaan Supriyanto sebagai mualaf, di dampingi dua orang saksi dan penyuluh agama Islam PNS Titik Soeprapti.

Dalam penjelasan Titik Soeprapti mengatakan bahwa Supriyanto yang dalam kondisi awal belum stabil rohaninya, bahkan menjauh dari jalan kebenaran. Selama ini memang diberikan pendampingan dan bimbingan agar hidupnya kembali lebih baik.

“Kini, dengan kesadaran pribadi Supriyanto menyatakan diri untuk memperbaiki hidup dengan memeluk agama Islam atau menjadi muallaf. Ia berharap  di sisa hidupnya dapat mengabdikan diri sebagai hseorang amba yang mampu memperbaiki kesalahan masa lalunya,” ujarnya.

Harapan kedepan tidak hanya fokus membina majlis taklim saja, akan tetapi juga mengoptimalkan perhatiannya terhadap kondisi masyarakat yang memang dalam kehidupan sehari-hari masih banyak yang berperilaku tidak sesuai dengan ajaran agama. (Ttitisoeprapti/Hari/rf).