Temanggung – Dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan pembuatan materi pembelajaran dengan media digital, Badko LPQ Kabupaten Temanggung mengadakan Bintek pengunaan bahan ajar LPQ dan pembuatan materi ajar melalui media digital, bertempat di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Rabu (01/12)
Ketua penyelenggara dan juga Ketua Pokjaluh Kabupaten Temanggung, Hj. Nur Budi Handayani dalam laporannya menyampaikan, kegiatan bintek ini diikuti oleh perwakilan Badko LPQ dari kecamatan masing-masing 2 orang. Tujuan dan harapan diselenggarakan kegiatan ini agar guru yang mengajar di LPQ bisa berinovasi dalam menyampaikan pembelajaran dengan media digital.
Dalam sambutan pembukaan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, H. Ahmad Muhdzir menyampaikan agar sebagai guru yang mengajar pada LPQ merupakan insan yang beriman dan berpedoman pada UUD’45 serta Pancasila. Oleh karena itu guru LPQ harus bisa menjawab tantangannya sebagai guru di era digital yang canggih ini, agar bisa menguasai teknologi untuk penyampaian bahan ajar melalui Media digital.
“Sebagai guru LPQ harus bisa dan mampu berinovasi untuk bisa menarik murid LPQ agar tidak jenuh dengan aktifitas yg dilakukan di LPQ,” tuturnya.
Beliau berharap dengan kemajuan teknologi ini guru LPQ agar bisa menyampaikan falsafah IQRA’ untuk digunakan sebagai bahan dasar pembelajaran. Guru LPQ supaya tetap bisa menjaga mental, moral, perilaku murid LPQ menjadikan generasi yang mampu mengendalikan teknologi ini untuk bisa mendidik generasi bangsa yang berakhlak dan menyerap ajaran-ajaran yang diterima melalui media digital yang disampaikan oleh guru LPQ yang tetap berpegang pada ajaran-ajaran berlandaskan Al Qur’an.
Dalam kegiatan ini salah satu perwakilan dari Kecamatan Tembarak yaitu Maskun Adib mempunyai harapan agar penyamaan bahan ajar untuk disampaikan pada masing-masing LPQ tingkat kecamatan, tetap terjaga komunikasi pada masing-masing guru LPQ melalui suatu komunitas, bantuan sarana prasarana bagi LPQ tingkat kecamatan untuk bisa mengakses dan menerima informasi karena gangguan jaringan IT. Kegiatan ini mengambil 2 nara sumber dalam menyampaikan materinya yaitu Arif Subani penyuluh agama fungsional menyampaikan bahan ajar lewat kurikulum yg sudah dibuat dan Muhammad Syaefurrahman Ali menyampaikan bagaimana materi ajar disampaikan melalui media digital.(sr/rf)