Banyumas-Kepala Kantor Kemenag Banyumas H. Aziz Muslim, membuka kegiatan Bimbingan Teknis Penyembelihan Hewan Sesuai SKKNI. Kegiatan yang digelar oleh BPJPH bersama dengan Komisi VIII DPR RI diadakan di De Forest Pandak Baturaden. Senin (06/03) .
Tampak hadir Kakan Kemenag Banyumas H. Aziz Muslim, Anggota komisi VIII DPR RI H. Wastam Direktur Walisongo Halal Center Dr. Malikhatul Hidayah , kasubag TU Pusat Pembinaan Dan Pengawasan Jaminan Produk Halal BPJPH Kemenag RI Ahmad Jose Rizal, Kepala Bidang Keswan dan Kesmafet Dinas Perikanan dan Peternakan Banyumas drh. Jan Ariri Jadi .
Bimtek diadakan selama 5 hari yaitu tanggal 2, 6, 9, 13, 16 Maret , diikuti 100 peserta dari pendamping produk halal , petugas pemotong hewan, dan Satgas Halal dengan narasumber drh. Dodi dari Dinas Perikanan dan Peternakan Banyumas.
“ Bagaimana kita mensukseskan 10 juta sertifikat halal pada tahun 2024 , dan tahun ini Menteri Agama menargetkan satu juta sertifikat halal. Kita harus bangga, berdasarkan informasi dari Walisongo halal Center saat ini Banyumas nomer satu se Jawa Tengah dalam perolehan sertifikat halal,” jelas H. Aziz Muslim saat memberikan sambutannya.
Lebih lanjut Kakan Kemenag menyampaikan bahwa sebagai Pendamping Produk Halal juga harus diniati sebagai ibadah, karena kita akan mendapingi pelaku usaha dalam proses pensertikatan halal ini mulai dari bahan baku, sampai proses jadi.
“ Saat ini banyak rumah pemotongan unggas yang tidak memenuhi syarat, baik dari segi syariah maupun SKKNI,” tuturnya lebih lanjut.
Sementara itu Direktur Walisongo Halal Center yang juga sebagai Satgas Halal Jateng Malikhatul Hidayah, menyampaikan bahwa di purwokerto baru ada 3 RPH yang bersertifikat halal, 2 diantaranya sudah tidak aktif masih dalam proses perpanjangan jadi tinggal 1 saat ini.
” Oleh karena itu dalam acara Bimtek penyembelihan hewan sesuai SKKNI yang diselenggarakan oleh BPJPH Kementerian Agama RI bekerja sama dengan DPR RI yang diwakili oleh Bapak Wastam diharapkan dapat menambah RPH atau RPU bersertifikat halal di kabupaten Banyumas. dengan jumlah 100 peserta tahun ini akan muncul RPH/RPU mikro yang bersih dan Juleha ber SKKNI sebagai syarat pendirian RPH bersih,”ungkapnya.
Ditempat yang sama H. Wastam menjelaskan bahwa saat ini produk halal nomer satu masih ditempati oleh negara Malaysia.
” Harapan kami kedepan di Indonesia mempunyai produk halal yang banyak untuk UMK dan UMKM, sehingga mempunyai daya saing di pasar, dan Indonesia bisa menjadi tujuan wisata dengan produk halal terbesar. Kalau bisa dari sini bisa diproduksi bahan makanan yang dikemas , sehingga jangka waktu masa kedaluwarsa lebih lama dan awet,” ujarnya.(yud/rf)