Wonosobo – Kasi PD Pontren Kankemenag Kab. Wonosobo, Fakih Khusni, hadiri Diskusi literasi Santri Pondok Pesantren Kab. Wonosobo, yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kab. Wonosobp, di Aula Ponpes Al Asy’ariyah Kalibeber Wonosobo, Jumat, (02/12).
Dalam sambutannya, Fakih Khusni, menyampaikan bahwa budaya literasi di Pesantren telah lama dikenal, berbagai kitab karya literasi para ulama menjadi bukti nyata budaya literasi selalu dipertahankan, “para santri setiap hari buka lembaran karya literasi para ulama dan menyalinnya dalam catatan kecil sederhana, hal ini merupakan tradisi literasi kreasi aktif santri sejak dulu,” ujar Fakih.
Fakih, menambahkan, nilai-nilai pesantren akan lebih dikenal luas oleh masyarakat dengan karya literasi dan santri tidak lagi dipandang sebelah mata dalam kemampuannya memahami berbagai karya para ulama, “pesantren dalam perkembangannya telah mendapatkan status lebih tinggi dalam sejarah panjang tradisi literasi dalam berbagai bidang keilmuan,” tambah Fakih.
Selain Fakih Khusni, acara juga dihadiri oleh Ketua Umum Jamaah Yasin Nusantara, Idham Cholid, dan Sekretaris FKPP, Gus Sahir, serta diikuti oelh dua puluh peserta yang merupakan perwakilan dari pondok pesantren yang tersebar di lima belas Kecamatan.
Selanjutnya, dalam sambutannya, Gus Sahir, menyampaikan bahwa dengan adanya diskusi tersebut diharapkan tradisi literasi semakin nyata dengan muncul karya tulis para santri, “inisiasi untuk menerbitkan karya tulis santri melalui hasil diskusi ini akan mengispirasi kita semua untuk melestarikan budaya literasi pesantren,” harap Gus Sahir.
Hal senada juga disampaikan oleh Idham Cholid, ia mengatakan bahwa tradisi literasi dan tranfer keilmuan di pesantren, dengan kajian kitab kuningnya telah populer menjadi pengajaran efektif dari berbagai kitab karya para ulama dan teruji keberhasilan pengajarannya di semua pesantren termasuk di Wonosobo.
Sementara itu, Kakankemenag Kab. Wonosobo, Ahmd Farid, saat ditemui diruangannya menyampaikan, Ponpes merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia dan Kitab kuning yang menjadi kurikulum wajib merupakan akar budaya literasi di pondok pesantren,
“literasi menjadi salah satu ukuran yang dapat mencerminkan tingkat berfikir, maka pembentukan budaya literasi menjadi hal penting,” kata Farid. fk-ws