Banjarnegara – MI Maarif Al Falah Joyokusumo memiliki Pembiasaan 6S (Salam, Salim, Senyum, Sapa, Semangat, Sumringah) yang diterapkan guru – guru dalam menanamkan karakter pada anak di madrasah. Dimulai dari pembiasaan pagi, menyambut kedatangan siswa, pada proses pembelajaran sampai dengan bisa menerapkannya di rumah masing – masing.
Dengan ditanamkan pemahaman dan karakter-karakter yang baik diharapkan mampu menjadi kebiasaan dan gaya hidup anak-anak masa kini.
Budaya 6S terutama yang dilakukan setiap pagi hari adalah budaya untuk membiasakan diri agar selalu dapat berinteraksi dengan orang lain dengan Salam, Salim, Senyum, Sapa, Semangat, Sumringah.
Praktik guru dalam keseharian, akan terlihat oleh siswa. Guru secara langsung memberikan teladan. Pembiasaan / budaya 6S ini, dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya pembiasaan setiap pagi hari ketika siswa masuk lingkungan sekolah, guru-guru berjajar menyambut kedatangan siswa dengan memberikan Salam, Salim, Senyum, Sapa, Semangat, Sumringah.
Guru-guru akan bergantian setiap harinya menyambut siswa datang ke madrasah karena setiap harinya sudah ada jadwal piket yang harus dilaksanakan. Guru yang piket harus datang ke sekolah lebih awal pada pukul 06.40. Guru akan menanyakan kabar dan memberikan semangat pagi untuk siswa-siswa dengan senyuman yang sumringah.
Tismaiatin, guru kelas VI mengungkapkan dengan adanya aktivitas ini juga membuat guru lebih mengenal siswa-siswanya dan orang tua yang mengantarnya.
“Saya sangat setuju dengan adanya budaya 6S di Madrasah ini, dimulai dengan menyambut siswa setiap pagi ini selain menanamkan karakter pada anak juga membuat saya lebih mengenal dan hafal dengan siswa-siswa saya sendiri, bahkan ketika siswa diantarkan oleh orang tuanya saya sebagai guru bisa paham itu bapak atau ibu dari siswa yang mana,” paparnya saat ditemui Selasa (22/02).
Dalam pembentukan karakter siswa melalui penerapan pendidikan berbasis karakter khususnya dengan membudayakan budaya 6S ini di sekolah, diharapkan seluruh pihak-pihak terkait seperti orang tua, guru, dapat turut berpartisipasi untuk membantu dan mendukung implementasi budaya 6S ini, sehingga karakter siswa dapat diarahkan dan dibentuk ke arah yang lebih baik lagi. (na/wk)