Banjarnegara – Guru mata pelajaran IPA MTs Negeri 2 Banjarnegara, M. Hanis menyampaikan bahwa Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tidak hanya memberikan teori belaka, namun memberikan kesempatan terhadap peserta didik untuk praktik Bioteknologi pada pakarnya langsung.
“Dalam kegiatan belajar mengajar, saya memang tidak hanya menyampaikan teori saja, tetapi saya memberikan kesempatan terhadap anak-anak untuk praktik secara langsung. Sebelum mereka praktik, terlebih dahulu saya bagi menjadi beberapa kelompok. Dalam satu kelompok saya bagi menjadi empat sampai lima anak. Setelah itu saya berikan mereka kesempatan untuk duduk bersama berdiskusi merencanakan langkah apa yang harus mereka lakukan. Kemudian setelah selesai baru mereka laksanakan untuk praktik dan bertemu pakarnya langsung.” jelas M. Hanis selaku guru mata pelajaran IPA.
Jumat (25/2) secara berkelompok peserta didik MTs Negeri 2 Banjarnegara mengunjungi rumah salah satu orang yang ahli dalam membuat tempe dan tape yang beralamatkan di desa Kalibenda. Para peserta didik praktik belajar secara langsung dengan menemui pakar, mempraktikkan cara membuat tempe dan tape. Kegiatan ini merupakan praktik dari materi pembelajaran Bioteknologi konvensional yang merupakan teknologi penemuan asli bangsa Indonesia.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah pertama untuk membuktikan bahwa pembuatan tape dan tempe memerlukan proses dengan makhluk yaitu jamur, yang kedua mempraktikkan cara membuat tempe dan tape, selanjutnya yang ketiga melatih peserta didik untuk mau belajar pada orang yang ahli atau pakar di tengah masyarakat, keempat melatih peserta didik membuat konten kreatif,” ungkap M. Hanis.
Kartika salah satu peserta didik yang mempraktikkan membuat tempe dan tape mengaku senang dan menikmati kegiatan tersebut.
“Saya sangat senang dalam kegiatan ini, saya mendapatkan pengalaman dan menjadi tahu bagaimana cara membuat tempe dan tape. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari kegiatan ini.” jelasnya.
Wangid Sunandar selaku wakil kepala bagian kurikulum di MTs Negeri 2 Banjarnegara terus memotivasi dan mendukung dalam setiap kegiatan belajar mengajar.
“Saya mendukung sepenuhnya setiap pelaksanaan KBM baik itu di kelas ataupun di luar kelas. Saya teruslah memotivasi para peserta didik agar semangat belajar dengan menguasai teori dan menerapkan dalam penelitian sebagai sarana berpikir yang sistematis.” pungkas Wangid. (mh/swp/rf)