Karanganyar – Orang nomor satu di Pemerintahan Kabupaten Karanganyar, Juliyatmono bertindak sebagai Khatib Shalat Idul Adha 1439H di Alun-alun Kabupaten. Sedangkan selaku Imam Shalat Idul Adha adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, Musta’in Ahmad pada Rabu (22/8).
“Esensi kurban adalah solidaritas dan ketulusan mengharapkan ridha Allah SWT . Saya harap ini bisa meningkatkan kesadaran bersama demi kepentingan orang lain,” kata Bupati saat menyampaikan khotbah.
Bupati menyampaikan masyarakat dapat mengambil pelajaran dari perayaan Idul Adha. Tiga pelajaran tersebut adalah totalitas kepatuhan kepada Allah SWT, kemuliaan manusia. Jangan menganggap mahal sesuatu bila untuk mempertahankan nilai-nilai agama dan tidak meremehkan orang lain. Sesungguhnya manusia yang satu dan lainnya adalah bersaudara yakni sama-sama keturunan Adam. “ Hakekatnya menyakiti atau membunuh orang lain juga menyakiti kita semuanya,” imbuhnya.
Pelajaran yang bisa diambil adalah pengorbanan. Sedekah daging qurban hanyalah simbol yang sejatinya maknanya luas dan kompleks. Yakni adalah harta benda , posisi, amanah yang diberikan Tuhan. Pengorbanan adalah manifestasi kita sebagai makhluk sosial. Tentu akan kacau jika kita hanya mengandalkan ego.
“Esensi adalah solidaritas sesama dan ketulusan yang murni yang hanya mengharap Ridho Allah. Sebab sebaik – baiknya manusia adalah manusia yang memberkan manfaat kepada orang lain,” tambahnya. (ida-hd/Wul)