Boyolali (Humas) – Namanya Byzant Muhammad Al-Fatih. Di usia yang masih sangat muda, 18 tahun, Byzant sudah dipanggil Allah SWT untuk berhaji.
Byzant pun tak pernah berangan-angan akan haji begitu lulus dari pendidikan menengah atas. Pasalnya, selama enam tahun terakhir, Byzant disibukkan dengan kegiatan di pondok pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta, sekaligus menempuh pendidikan MTs dan MA di pondok ini.
Menurut Ibunda Sri Setyawati (43), anugerah ini adalah keberkahan Byzant mengenyam pendidikan di pondok pesantren selama enam tahun dan menjalaninya dengan penuh ketawadhuan. “Alhamdulillah, Byzant begitu lulus MA Byzant langsung haji bersama saya dan suami. Saya sangat bersyukur. Ini adalah anugerah dari Allah. Byzant mondok selama enam tahun, anaknya tekun dan penurut,” kata Setyawati.
Byzant dan kedua orangtuanya yang berasal dari Kabupaten Batang ini tergabung dalam kloter 38 Embarkasi Solo (SOC-38). Kebahagiaan Setyawati dan ayahnya pun bertambah, lantaran setelah haji, Byzant akan langsung kuliah di timur tengah, yaitu Universitas Al-Ahqaf, Yaman. “Semoga sukses dunia dan akhirat,” kata Setyawati.
Sang ayah, Hilman Arribath (44) menambahkan, ia telah mendaftarkan haji semua anak-anaknya. “Anak-anak saya sudah saya daftarkan haji sejak umur 12. Jadi ketika berangkat haji mereka masih muda,” kata Hilman.
Ditanya apa resepnya bisa mendaftarkan haji seluruh anggota keluarga? Hilman menjawab, kuncinya adalah niat dan yakin Allah akan memberikan rezeki siapa yang punya niat untuk berhaji. – iq/at