Banjarnegara – Peringatan Isra’ Miraj adalah kegiatan rutinitas tahunan di setiap madrasah. Begitu juga di MI Al Fatah tidak pernah melewatkan peringatan ini. Namun ada yang berbeda pada peringatan di tahun ini. Dikarenakan masih masa pandemi maka peringatan Isro’ Mikraj di laksanakan secara per jenjang atau beberapa jenjang. Dan masing-masing jenjang mempunyai keunikan rangkaian acaranya,Selasa, (1/3)
“Peringatan Isra’ Miraj per jenjang bukan berarti tidak kompak, namun dikarenakan pada masa pandemi dan untuk mengurangi kerumunan maka hal ini suatu solusi terbaik agar semua dapat memperingatinya,” Umi Setyaningsih, Kepala TU
“Untuk mengurangi kerumunan dan agar kita semua tetap bisa turut serta dalam peringatan hari besar Isra’ Miraj maka kegiatan akan dilaksanakan secara per jenjang atau gabungan beberapa jenjang,” imbuhnya
Ternyata hal ini justru meningkatkan kreativitas para guru dan siswa, bahkan semua peserta peringatan Isra’ Miraj dapat mengikuti dengan khusyuk dan prokes. Seperti hari ini jadwal kelas 5 untuk memperingati bersama-sama di halaman. Semua peserta tampak senang dan khusyuk dalam mengikuti rangkaian acara sampai usai. Ditambah kemeriahan pada group sholawat yang melantunkan sholawat dengan merdu dan semangat para penabuh alat musik rebana.
“Subhanallah wal hamdulillah, luar biasa walau sederhana namun meriah dan mengena. Saya melihat kebahagiaan semua peserta turut melantunkan sholawat, dan sangat khusyuk dalam mendengarkan uraian Isro’ Mikraj dari nara sumber,” ungkap Rina, koordinator kelas 5.
Selain kelas 5 juga beberapa kelas yang memperingatinya dengan rangkaian acara yang berbeda, dan masing-masing mempunyai keunikan sendiri-sendiri. Mengapa dikatakan unik karena hal ini menunjukkan kreativitas yang beragam dan inovasi pada setiap acaranya. Dan kepala madrasah berharap hal ini dapat dijadikan motivasi untuk menunjukkan kreativitas, dan talenta anak-anak khususnya dalam bidang agama.
“Saya berharap tiap jenjang dapat memperingati dengan cara yang unik supaya anak-anak tidak jenuh, terangsang kreativitasnya dan mampu menunjukkan talenta atau bakat yang dimilikinya, seperti tilawah, sholawat, nyanyi, puisi, stand up komedi, bermain musik, dan sebagainya,” harap Durotun Nafisah, kepala madrasah
Yang terpenting dalam peringatan ini bukan apa dan bagaimana rangkaian acaranya, namun bagaimana agar peserta didik mengerti, memahami sejarah atau uraian Isra’ Miraj. Sehingga diharapkan anak-anak semakin tambah iman dan takwanya. (nas/ak/rf)