Semarang – Perjalanan ibadah haji dari tanah air menuju tanah suci dan sebaliknya dari tanah suci kembali ke tanah air memerlukan waktu yang tidak sebentar. Sekitar sepuluh jam jemaah haji akan berada dalam pesawat. Oleh karenanya kenyamanan dan keselamatan penerbangan menjadi hal yang sangat penting diketahui para Calon Jemaah Haji (CJH), terlebih bagi CJH yang saat pergi haji merupakan pengalaman pertama naik pesawat terbang. Pada kegiatan bimbingan manasik sekitar 2.000 CJH Kota Semarang memperoleh materi tentang Keselamatan Penerbangan. Kegiatan bimbingan manasik ke-2 tingkat Kota Semarang berlangsung di Auditorium Kampus III UIN Walisongo Semarang, Sabtu (15/07).
Heru Pratama Sales Representation PT Garuda Indonesia menyampaikan keharusan CJH untuk mematuhi dan mengikuti prosedur pemeriksaan keamanan oleh petugas keamanan penerbangan (avation security). Ia memaparkan tata cara penggunaan peralatan di pesawat dan ketentuan barang bawaan. “Jumlah barang bawaan yang ditaruh di bagasi dan kabin tidak boleh melebihi batas yang ditentukan. CJH tidak boleh membawa barang yang berlebihan termasuk juga pada saat kembali pulang ke tanah air. Barang bagasi koper maksimal 32 kg dan tas tenteng maksimal 7 kg. Jika ini dilanggar dapat mengancam keselamatan penerbangan,” ujar Heru menjelaskan.
CJH dapat menyimpan tas tenteng di tempat yang disediakan (kabin). Ia menambahkan jenis barang yang dilarang dibawa pada saat penerbangan antara lain senjata tajam dan barang lain yang dapat mengganggu penerbangan. Dijelaskan juga cara penggunaan toilet di dalam pesawat.
Lebih lanjut ditayangkan gambaran tentang tata cara penggunaan peralatan dan cara menggunakan seatbelt (sabuk pengaman). Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh CJH selama penerbangan adalah, duduk sesuai nomor tempat duduk, selalu menggunakan sabuk pengaman saat duduk. Jangan berjalan hilir mudik kecuali jika ada keperluan, dilarang merokok, tidak boleh mengaktifkan telepon genggam dan mematuhi petunjuk awak kabin.
CJH juga harus memperhatikan demo keselamatan penerbangan sesaat sebelum lepas landas yang diperagakan oleh pramugari. “Pada saat ini CJH hanya melihat video dari slide, tetapi sesaat sebelum take off pramugari akan menjelaskan dan mempraktekkan cara menggunakan pelampung, masker oksigen, menerangkan petunjuk pintu keluar darurat dan lain-lain,” terang Heru.
Pada akhir paparannya, ia berpesan jika ada CJH sakit segeralah menghubungi petugas kesehatan dan jangan sungkan minta tolong atau bertanya kepada awak kabin jika ada kesulitan.
Sementara itu Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kota Semarang Ahmad Samsudin mengutarakan bahwa materi Keselamatan Penerbangan bagi CJH Kota Semarang selalu rutin disampaikan pada saat bimbingan manasik.
“Dengan menerima materi ini setelah melihat gambar atau video yang ditayangkan, paling tidak CJH mempunyai pengetahuan, bagaimana prosedur yang akan dilalui oleh CJH mulai pada saat di bandara, pemeriksaan keamanan, situasi dan kondisi di dalam pesawat termasuk cara penggunaan peralatannya serta barang bawaan,” kata Kasi PHU.(ch/gt)