Semarang-Kementerian Agama mengeluarkan surat edaran penyesuain pembelajaran di madrasah dan kebijakan ini di lakukan untuk mengantisipasi semakin tingginya kasus yang terpapar Covid-19 Omicron dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) adalah langkah untuk pengendalian.
Wakil kepala urusan sarana dan prasarana sekaligus ketua penanganan dan pengendalian covid-19 MAN 2 kota Semarang Hari Muryana menuturkan “ Untuk mengantisipasi lonjakan penularan Covid-19, hampir semua madrasah di Jawa Tengah melakukan blended learning yaitu memadukan antara KBM on line dan ada yang datang ke madrasah itupun sifatnya darurat “ Pelaksanaan KMB wajib mempeerhatikan prinsip kesehatan dan keselamatan seluruh warga madrasah,imbuh Hari
Untuk mengantisipasi dan cek kondisi kesehatan guru dan tenaga kependidikan, madrasah bekerja sama dengan UPTD Puskesmas Bangetayu mengadakan penyuluhan tentang seluk beluk Covid-19 dan mengadakan tes pcr dan swab yang di laksanakan di aula madrasah (10/2/2022) Penyuluhan di sampaikan oleh dr. Kris Aji dan tes pcr, swab di pandu petugas kesehatan Bety dan ditangani oleh dr. Belinda. Kedua dokter tersebut adalah petugas dari Kementerian Kesehatan RI yang di tugaskan untuk menangani covid-19 di kota Semarang.
Kepala MAN 2 Kota Semarang, Syaefudin yang pertama kali di cek pcr dan swab berharap semua warga madrasah sehat walafiat dan kegiatan ini adalah bagian dari tracing setelah sebelumnya mengadakan KBM tatap muka (Ahmad Riyatno-bd)