Banjarnegara – MTs Negeri 1 Banjarnegara adalah satu-satunya madrasah di Banjarnegara yang memiliki kelas unggulan menulis. Tekad menggiatkan literasi dan upaya menciptakan generasi muda yang unggul menulis pun terus ditunjukkan dengan menghasilkan karya-karya antologi serta berpartisisipasinya Madtsansa di berbagai event literasi baik tingkat kabupaten, provinsi maupun tingkat nasional
Salah satu event yang baru saja diikuti oleh MTs Negeri 1 Banjarnegara adalah Festival Literasi Nasional 2022 yang diselenggarakan oleh Nyalanesia. Festival Literasi Nasional merupakan acara puncak pertemuan, pembelajaran, perayaan dan penganugerahan, atas setiap program-program literasi yang diselenggarakan oleh Nyalanesia sepanjang tahunnya.
Dan pada puncak Festival Literasi Nasional ini Nyalanesia sukses memecahkan rekor yaitu “Peluncuran Buku Fiksi dan Nonfiksi Terbanyak” dengan total 4.216 buku ber-ISBN. Pencatatan prestasi ini telah berhasil menumbangkan rekor sebelumnya, yang berhasil diciptakan oleh Komnas Pendidikan Provinsi Jawa Timur yang meluncurkan buku terbanyak Secara Daring dari 34 Provinsi, sebanyak 3.366 buku digital dan fisik buku.
Eko Widodo selaku kepala MTs Negeri 1 Banjarnegara sangat mengapresiasi pencapaian siswa-siswa dan GTK Madtansa di bidang Literasi yang memang akan selalu dibudayakan.
“Alhamdulillah, masya Allah…partisipasi Madtsansa dalam pencapaian Pemecahan Rekor Muri ini sudah menjadi bukti nyata keseriusan kita dalam bidang literasi. Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada 50 siswa dan 10 GTK Madtsansa yang telah berkarya dalam Festival Literasi Nasional 2022 dan ikut serta memecahkan rekor MURI, luar biasa!” ungkap Eko Widodo bersemangat saat menerima penghargaan dari Kepala Kankemenag Banjarnegara, Selasa, (17/5)
Ia juga menambahkan semoga pencapaian ini menjadi penyemangat untuk meningkatkan karya dan prestasi-prestasi Madtsansa selanjutnya.
Sementara menurut Linara selaku Guru Koordinator GSMB Nasional MTs Negeri 1 Banjarnegara, bahwa capaian ini adalah sebuah awal dari perjuangan Literasi Madtsansa.
“Capaian ini adalah awal. Kerja keras kita masih akan sangat panjang, dan ini menjadi tantangan bagi pelaku literasi Madtsansa khususnya dan seluruh keluarga besar Madtsansa pada umumnya. Kelas unggulan menulis akan menjadi ujung tombak perjuangan literasi dan pencapaian rekor-rekor selanjutnya dan terima kasih kepada Nyalanesia. Menulis adalah budaya, dan menulis adalah bahagia,” tuturnya mantap. (lin/ak/rf)
