Rembang – Kantor Kementerian Agama bersama Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Rembang dan Polres Rembang menggelar Launching Kampung Moderasi Beragama Tingkat Kabupaten Rembang Tahun 2023 di desa Selopuro Kecamatan Lasem, Selasa (15/8/2023).
Turut hadir Bupati Rembang H Abdul Hafidz bersama Forkopimda, Ketua FKUB Rembang, KH Atho’illah, Camat Lasem beserta Forkopimcam dan pejabat dari Kemenag Rembang juga semua Penyuluh Agama juga tokoh lintas agama di Kabupaten Rembang.
Pada pencanangan Kampung Moderasi Beragama ini, diadakan penandatanganan deklarasi damai, rukun dan moderat oleh 12 pejabat.
Kapolres Rembang, Kompol Suryadi dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas penunjukan desa Selopuro, desa kelahirannya menjadi Kampung Moderasi Tingkat Kabupaten Rembang tahun 2023.
Suryadi mengajak momentum perayaan hari kemerdekaan tahun ini diisi kegiatan yang positif bagi para pemuda seperti lomba bola voli atau lainnya.
“Ini sangat penting, karena kita semua berkewajiban mengisi mental pemuda kita dengan hal-hal yang positif. Karena setiap kekacauan terlahir dari peran pemuda,” ucapnya.
Sementara itu Kakankemenag, moderasi beragama menyerukan kepada masyarakat Indonesia untuk hidup rukun dan damai di tengah keberagaman. “Moderasi bukan hanya membentuk hidup rukun antara umat beragama. Tapi membentuk karakter masing-masing penganut agama. “Sehingga kerukunan dan kebersamaan tidak karena intruksi pimpinan, akan merupakan kesadaran sebagai umat beragama,” ucapnya.
Sebagaimana tertera dalam buku saku Moderasi Beragama, Moderasi beragama adalah cara pandang kita dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri. Ekstremisme, radikalisme, ujaran kebencian (hate speech), hingga retaknya hubungan antarumat beragama, merupakan problem yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini.
Hal senada juga disampaikn Bupati Rembang, H Abdul Hafidz. Ia berharap sebagai pemeluk agama harus mengedepankan kerukunan, untuk menjaga keberagaman bangsa Indonesia yang terdiri dari 6 agama dan ribuan suku.
“Ini progam dari pemerintah dalam rangka untuk menjaga keberagaman masyarakat kita yang berbeda,” ucap Bupati. – gusman/iq/rf