Semarang– Senin (28/6) Kebutuhan akan peningkatan kompetensi pegawai pada lingkungan Kementerian Agama adalah sebuah keharusan. Hal tersebut dibutuhkan karena tuntutan adanya perkembangan kurikulum serta tugas pokok dan fungsi ASN yang mengalami perubahan. Pada sisi yang lain, kesempatan untuk mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) sebagai amanat Undang-Undang sangatlah terbatas jumlahnya. Diperlukan sebuah terobosan untuk menyebarluaskan hasil kegiatan setiap kediklatan kepada sebanyak mungkin ASN dan pegawai di lingkungan Kementerian Agama, Senin (21/6).
Salah satu terobosan yang diambil untuk langkah ini adalah, sesuai dengan pelatihan yang diikuti, khususnya untuk Pelatihan Jarak Jauh Penelitian Tindakan Kelas ini, Rencana Tindak Lanjut (RTL) peserta diklat adalah Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas. Setelah RTL berhasil, peserta diharapkan dapat mendesiminasikan pengetahuan dan keterampilannya kepada rekan guru di lingkup madrasah, kelompok madrasah, dan dalam forum KKG/MGMP.
Hari ini, Senin 21 Juni 2021 salah seorang peserta diklat PTK, Siti Khodijatus Sholihah. asal SMPN 14 Semarang mendesiminasikan hasil Pelatihan Jarak Jauh kepada rekan-rekannya, Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di wilayah Sub Rayon 11 Kota Semarang. Dalam Desiminasi kali ini Khodijah menyampaikan ilmu pengetahuan dan keterampilan mengenai PTK yang didapat dari Balai Diklat Keagamaan Kota Semarang. Para guru Agama Islam di SR 11 ini mengikuti kegiatan tersebut dengan konsentrasi dan antusiasme yang tinggi.
Pengawas Pendidikan Agama Islam SD/SMP/SMA/SMK Kota Semarang H.M. Faojin mengucapkan, “.,Saya sangat apresiasi dan dukungan yang luar biasa dalam kegiatan ini dikondisi pandemic covid 19 yang masih mewabah ini”. ucapnya.
Dalam sambutannya Faojin menuturkan,”memberikan motivasi yang mendorong para GPAI agar senantiasa upgrade kemampuan menulisnya untuk mengasah kemampuan publikasi ilmiah peserta desiminasi”, tuturnya.
Selain itu, beliau juga berpesan bahwa kegiatan desiminasi ini tidak berhenti pada tataran normatif saja, melainkan sampai pada tataran praktik, sehingga para guru PAI yang mengikuti kegiatan desiminasi ini minimal bisa menghasilkan satu produk PTK karya sendiri.(Siti Khodijatus Sholihah, GPAI SMPN 14 Semarang/HumasDM/bd).