Wonosobo – Kankemenag Kab. Wonosobo sesuai arahan dari Kemenag RI, gandeng Dinkes Kab. Wonosobo lakukan Tes IVA dan Sadanis secara Gratis untuk ASN dan Anggota DWP Kankemenag Kab. Wonosobo.
Pelaksanan Tes IVA dan Sadanis dilaksanakan di Puskesmas 1 Wonosobo pada hari Rabu, (10/08). Pelaksanaan dilakukan usai seluruhnya mengikuti acara pembukaan Tes IVA dan Sadanis serentak se Indonesia yang disiarkan langsung melalui Zoom Meeting.
Sri Astutik, selaku ketua DWP Kankemenag Kab. Wonosobo menyampaikan, tujuan diadakannya pelaksanaan tes IVA Sadanis untuk mengecek sedini mungkin adanya resiko kanker servik dan payudara bagi ASN Lingkungan Kankemenag Kab. Wonosobo,
“Harapannya dengan adanya program ini dapat mendeteksi dini kanker payudara dan kanker serviks. Perempuan sehat, Indonesia Kuat,” tandasnya.
Pujiyati, selaku Programer PTM Dinkes Wonosobo yang mendampingi pelaksanaan tes menyampaikan, test IVA dan Sadanis sangat penting dilakukan oleh seluruh wanita, untuk mengetahui risiko dini adanya kanker.
“Tes Iva dan Sadanis sangat penting mengingat bahwa kejadian kanker serviks sudah banyak dialami di Indonesia, contohnya artis bahkan ada yang meninggal. Jadi ketika kita sejak dini diperiksa, jangan sampai kanker itu berkembang,” kata Puji.
Ia menambahkan, usai pemeriksaan jika ditemukan ada peserta yang dinyatakan positif maka akan dirujuk untuk dilakukan pemeriksan krayo yaitu terapi untuk mencegah berkembangnya sel-sel kanker tersebut,
“Setelah diperiksa dan menemukan yang positif, akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan krayo yang merupakan terapi agar sel-sel tidak menjadi berkembang dan kemudian menjadi kanker serviks,” tambah Puji.
Ia juga mengapresiasi adanya pelaksanaan program gagasan Kemenag yang bersinergi dengan Kemenkes tersebut. Ia berharap peserta yang saat ini mengikuti tes IVA dan Sadanis tidak ada yang positif dan kedepannya untuk melakukan tes atau control ulang minimal empat tahun sekali.
“Saya mengapresiasi dari Kemenag, harapannya untuk tahun-tahun berikutnya juga ada lagi. Mungkin untuk yang tahun ini belum melaksanakan kegiatan, ditahun depan bisa melaksanakan kegiatan, dan bisa berlanjut terus ditahun-tahun yang akan datang,” tandasnya. Adapun peserta yang terdaftar untuk mengikuti tes yaitu sejumlah tiga puluh enam, namun karena sedang menstruasi maka tidak diperbolehkan untuk mengikuti tes dan pada akhirnya hanya ada 50% dari jumlah peserta yang mengikuti tes.(Ps-ws/Sua)