Jepara – KKMTs 01 Jepara menggelar Rapat Kerja Rutin Kepala Madrasah se-KKMTs 01 Jepara di MTs Nurul Huda Rajekwesi, Rabu (28/11).
Rapat Kerja ini membahas persiapan Ujian Nasional yang akan segera datang, serta melakukan koordinasi antar kepala madrasah dan membahas permasalahan terbaru yang terjadi dimasing-masing madrasah.
Seperti yang diungkapkan Ketua KKMTs 01 Jepara yang juga Kepala MTsN 1 Jepara, Umi Hanik, menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan pertemuan rutin yang beragendakan silaturrahim dan pembinaan Kepala Madrasah oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara.
“Rapat Kerja ini mempunyai agenda melakukan koordinasi guna mempersiapkan Ujian Nasional yang akan segera datang, serta koordinasi antara kepala madrasah apabila terjadi suatu permasalahan yang sulit terpecahkan” ujar Umi Hanik.
Sementara itu, dalam sambutan pembinaannya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara, Nor Rosyid, menyampaikan bahwa disiplin merupakan sebuah keharusan bagi seorang guru.
“disiplin adalah tanda ikhlas seorang guru. Apabila ada guru yang masih terlambat berangkat mengajar, sulit mengatakan guru tersebut ikhlas dalam melaksanakan tugasnya. Guru yang ikhlas adalah guru yang bekerja dengan penuh kesungguhan” ujar Nor Rosyid.
Nor Rosyid juga menghimbau kepada para kepala madrasah dan juga gurunya supaya mau memperbarui diri akan teknologi terbaru yang sudah beredar dimasyarakat. Jangan sampai guru yang sekarang mengajar masih berfikiran konvensional dan menolak belajar mengenal teknologi terbaru.
“guru maupun kepala madrasah harus mau membuka diri akan teknologi. Sekarang semua sudah terkomputerisasi. Laporan pegawai di Kementerian Agama saja sudah menggunakan aplikasi berbasis komputer bernama SI EKA. Dan yang terbaru, sekarang isi rapot pun sudah menggunakan aplikasi komputer. Jadi jangan sampai ada guru atau kepala madrasah yang tidak mau belajar dan tidak dapat mengoperasikan komputer” tutur Nor Rosyid.
Sebagai penutup, Nor Rosyid, mengajak para kepala madrasah untuk mengevaluasi masing-masing madrasah apabila ada penurunan jumlah siswa yang masuk ke madrasahnya.
“Jika ada penurunan jumlah siswa yang masuk, pasti ada sesuatu yang tidak benar. Lakukan langkah-langkah yang dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya pendidikan agama bagi generasi penerus bangsa. Supaya nantinya masyarakat juga ikut menghidupkan madrasah. Karena madrasah juga hakekatnya dari masyarakat untuk masyarakat” tutup Nor Rosyid. (fm/bd)