Rembang – Pelayanan kepada masyarakat harus diutamakan kendati apa pun aral yang mampu menghalanginya. Seperti yang dilakukan oleh Kepala KUA Sumber, Djabar Alif. Atas ketegasan dan niat yang ikhlas, Djabar ini mampu melewati mitos yang berhembus di Dusun Ngaglik, Desa Kedungasem, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang dengan melayani nikah bedol atas permintaan warga dusun ini.
Untuk diketahui, Dusun Ngaglik, Desa Kedungasem, Kecamatan Sumber merupakan dusun yang unik. Dusun ini telah lama tidak dijamah para pejabat karena ada mitos aneh. Mitos itu adalah apabila ada pejabat yang memasuki dusun ini, maka tak lama akan kehilangan jabatannya.
Atas mitos itu, dusun ini terisolir dari pejabat. Karena hampir jarang sekali ada acara yang melibatkan pejabat. Termasuk acara akad nikah yang melibatkan pejabat KUA. Karena mitos ini, selama ini, masyarakat Dusun Ngaglik mengadakan akad nikah di KUA.
Namun semenjak menjabat sebagai Kepala KUA Sumber, Djabar Alif mampu menaklukkan mitos ini. Menurutnya, tugas negara harus didahulukan daripada percaya mitos. Ketika pertama kali dimintai warga untuk akad nikah di Dusun ini, Djabar langsung memenuhinya. Ia sempat diperingatkan oleh warga lain, namun ia tak menghiraukannya. “Saya jauh lebih mementingkan tugas dan fungsi KUA untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat, di antaranya yaitu layanan pernikahan,” tegasnya.
Djabar Alif menceritakan, dia mendapatkan sambutan yang luar biasa dari warga ketika pertama kali menikahkan catin di dusun ini. “Waktu pertama kali mengadakan akad nikah di sini, ada sedikit kejanggalan. Banyak sekali warga yang datang melihat saya. Mungkin mereka heran kok berani datang ke dusun Ngaglik. Padahal ada mitos itu,” ungkap Djabar.
Pihaknya mulai melakukan nikah bedol sejak 1-2 tahun terakhir. “Kami sudah tiga kali menikahkan penduduk dusun ini. Yaitu selama tahun 2019-2020. Dan berjalan lancar, tidak ada halangan. Saya masih sehat sampai sekarang. Semoga selanjutnya tidak ada masalah,” tandasnya.
Sukarjan, tokoh masyarakat Dusun ini salut atas keberanian Djabar Alif yang mampu menepis mitos ini. “Kami berharap pejabat lain bisa meniru Pak Djabar Alif yang lebih mengedepankan logika daripada mitos,” ujarnya.
Penyuluhan
Semenjak kehadiran penghulu di dusun itu, hubungan antara masyarakat dusun yang sebagian besar mata pencahariannya petani ini dengan para staf KUA Sumber menjadi akrab.
Djabar akan mengambil langkah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar untuk bisa menepis mitos dan lebih percaya kepada kekuasaan Allah. “Kami akan segera berkoordinasi dengan para penyuluh untuk mengedukasi masyarakat agar tidak menganggap mitos ini sebagai sesuatu yang benar adanya. Karena kita tidak tahu awal mulanya mitos itu terjadi. Selama ini saya juga tahunya mitos tersebar dari lisan ke lisan,” katanya.
Kehidupan warga Dusun Ngaglik ini cenderung religius. Sehingga selain untuk menepis mitos, penyuluhan juga dilakukan untuk meningkatkan kehidupan rohani masyarakat. – Shofatus Shodiqoh/qq