Dua Tahun Batal Berangkat Haji, Ismadi Sabar, Karena Ibadah Haji Adalah Panggilan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonogiri – Keputusan Pembatalan keberangkatan calon jemaah haji pada tahun 2021 M / 1442 H oleh Pemerintah, termasuk Keputusan pemerintah Arab Saudi bahwa pelaksanaan ibadah haji tahun 2021 tidak dibuka untuk Internasional tentu mengundang berbagai respon/tanggapan  dari calon jamaah haji yang akan berangkat.

Salah satunya, keinginan Ismadi (50) warga Joho Lor Giriwono Wonogiri untuk menunaikan ibadah haji pada tahun 2021 kembali tertunda setelah pemerintah memutuskan untuk tidak memberangkatkan haji 1442 hijriyah. Penyebabnya adalah belum stabilnya persebaran covid 19 yang masih melanda dunia termasuk di Arab Saudi.

Sebelumnya pada tahun lalu, Ismadi yang sudah mendaftar haji pada tahun 8 tahun yang lalu bersama istrinya juga gagal berhaji dengan kondisi yang sama waktu itu adakanya pandemi corona. Namun demikian Ismadi yang bekerja sebagai pengawas pendidikan agama itu menerima dengan penuh kesadaran dan kesabaran sebab berhaji itu merupakan panggilan.

“Ibadah haji itu panggilan dari seorang mukmin, kata Rosulullah ketika mendapatkan nikmat ya bersyukur, ketika mendapatkan kesusahan ya harus bersabar. Kalau untuk tahun ini kita belum bisa datang ke tanah suci ya harus menerima apa adanya. Manusia hanya berencana, kalau Allah belum mengijinkan untuk berhaji ya harus legowo, Apalagi dengan kondisi seperti ini, kalau kita paksakan belum tentu berangkat menjadi yang terbaik. Sehingga penundaan ke masjidil harom sebagai penyempurnaan rukun Islam ke lima ini merupakan ketetapan terbaik dari Alah,” ungkap Ismadi, Sabtu, (13/06).

Baginya jauh sebelum ada keputusan pemerintah Indonesia dan arab saudi itu sempat terbesit bayangan dapat berhaji bersama calhaj lain dari Kabupaten Wonogiri. Apalagi daftar tunggu juga sudah cukup lama 8 tahun sehingga wajar jika keinginan besar untuk segera menginjakkan kaki di tanah suci sebagai tamu Allah dapat segera terwujud.

Namun apa yang terjadi pandemi Covid-19 yang melanda dunia membuat keinginan itu harus tertunda entah sampai kapan. Karena itu pihaknya tetap yakin, pandemi akan berakhir sehingga dapat berhaji bersama istrinya.

Ismadi juga berharap pemerintah dapat melakukan pendekatan dengan pemeritah Arab Saudi sehingga pada musim haji tahun mendatang dapat menambah kuota sekaligus mengurangi daftar antrian.

“Kami berharap pemerintah dapat melakukan pendekatan kepada pemeritah Arab Saudi sehingga kuota haji Indonesia pada tahun-tahun mendatang dapat lebih banyak, itu juga untuk mengurangi antrian,” tandasnya.

Sementara itu terkait ONH Ismadi juga tidak mempermasalahkan meski pemerintah sebetulnya memperbolehkan ONH dapat diambil namun hal itu tidak dilakukan.

“Untuk ONH tidak kami ambil tetap kami biarkan di agar jika nanti dikemudian tahun ada perkembangan baru terkait haji, semuanya Insya Allah pasti lancar,” pungkasnya.

Menanggapai hal tersebut Ka. Kankemenag Wonogiri, H. Cahyo Sukmana berharap jemaah calon haji yang batal berangkat tetap berbesar hati dan menerima keputusan pemerintah dengan positif, sebab keputusan ini semata-mata untuk kebaikan dan kesehatan jamaah, selain itu pemerintah Arab Saudi juga telah memutuskan pelaksanaan ibadah haji tahun 2021 tidak dibuka untuk Internasional.

Namun walaupun saat ini pemberangkatan ibadah haji pada calon jamaah haji ditunda karena COVID-19, Kemenag Kabupaten Wonogiri juga masih tetap melayani pendaftaran ibadah haji.(mursyid/Sua)