Dua Tahun Menjabat, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekalongan Fokus Tuntaskan 4 Masalah Ini

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

 

 

KOTA PEKALONGAN – Dua tahun sudah Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid dan Wakil Wali Kota Pekalongan, Salahudin resmi menjabat dan memimpin Kota Pekalongan.

Aaf panggilan akrabnya Wali Kota Pekalongan, bersama wakilnya Salahudin terus berupaya menuntaskan permasalahan yang ada di Kota Batik tersebut.

Walikota Aaf menyebutkan, ada 4 permasalahan utama di Kota Pekalongan yang menjadi target dan fokus untuk diselesaikan dan terus dilakukan yakni penanganan banjir dan rob, pencemaran sungai dan limbah, permasalahan sampah, dan pembangunan Pasar Banjarsari.

“Utuk penanganan banjir dan rob secara signifikan Pekalongan telah mendapatkan anggaran dari Kementerian PUPR melalui BBWS sebesar Rp 1,24 triliun,” tuturnya.

“Anggaran tersebut, ternyata hanya cukup untuk menangani banjir rob melalui Sungai Loji dan Sungai Banger, sehingga, masih dibutuhkan anggaran lagi sekitar Rp 800 miliar untuk menangani banjir melalui Sungai Bremi dan Meduri,” kata Aaf lebih lanjut saat paparan kegiatan refleksi dua tahun kepemimpinan di Ballroom Hotel Nirwana Kota Pekalongan, saat rilis yang diterima, Senin (27/2/2023).

Aaf menerangkan, adapun masalah kedua yakni pencemaran sungai dan limbah. Dimana, Pemkot Pekalongan terus berkoordinasi dengan daerah tetangga untuk sama-sama menuntaskannya.

Sementara masalah selanjutnya, terkait penanganan sampah, pihaknya menekankan perlu adanya pengurangan sampah bukan perluasan TPA. Sehingga melalui DLH mulai diterapkan berbagai metode untuk pengurangan sampah, salah satunya dengan program OOPS Mami.

“Kemudian, untuk masalah terakhir yakni yang paling diimpikan masyarakat Kota Pekalongan adalah pembangunan kembali Pasar Banjarsari, setelah melalui proses yang panjang, akhirnya anggaran Rp 163 miliar telah disetujui Kementerian PUPR dan proses pembangunannya insyaAllah bisa dimulai tahun 2023 ini.” terangnya. (IDP-TP/ANT/bd)