Banjarnegara- Presiden Joko Widodo memutuskan dimulainya program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster) pada 12 Januari 2022 lalu. Menurut Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin bahwa vaksin tersebut akan diberikan kepada masyarakat berusia 18 tahun ke atas yang telah mendapatkan vaksin dosis kedua dengan jangka waktu lebih dari enam bulan.
Mendukung program pemerintah tersebut, maka MTs Negeri 1 Banjarnegara melaksanakan vaksin Booster pada Jumat (11/2). Sejumlah 33 guru dan tenaga kependidikan yang telah memenuhi syarat mengikuti kegiatan vaksinasi di Aula Kelurahan Wangon dengan antusias.
Kepala MTs Negeri 1 Banjarnegara, Eko Widodo menyampaikan dukungannya mengingat guru dan tenaga kependidikan dalam kesehariannya harus memberikan pelayanan kepada seluruh siswa.
“Sebagai guru yang berinteraksi langsung dengan seluruh siswa, maka selai tetap melaksanakan prokes ketat menjaga imunitas di masa pandemi terlebih meningkatnya kasus covid-19 varian omicron sudah menjadi sebuah keharusan. Harapannya kekebalan tubuh kita meningkat dan dapat memberikan pelayanan pendidikan kepada siswa dengan maksimal,” ungkapnya di sela-sela waktu antrian vaksin.
Sementara Zulaikha, tenaga kesehatan dari Puskesmas 1 Banjarnegara mengatakan bahwa vaskinasi dosis 3 ini memang penting bagi pekerja yang harus sering berinteraksi dengan masyarakat. Guru dan tenaga kependidikan juga salah satunya.
“Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI yang sering ditakutkan setelah vaksin booster ini sebenarnya jangan terlalu dikhawatirkan. Jika muncul KIPI seperti demam, pusing, dan mual dapat diredakan dengan istirahat yang cukup serta disembuhkan dengan paracetamol. Konsumsi buah-buahan, sayur dan vitamin c juga dapat mengurangi kemungkinan munculnya KIPI,” imbuhnya.
Sarno, salah satu guru MTs Negeri 1 Banjarnegara yang dalam kesehariannya mengajar pelajaran Bahasa Indonesia mengakui ketakutannya dengan jarum suntik dan tindakan medis lainnya.
“ Saya memang sebenarnya sangat takut dengan jarum suntik, namun karena saya ingin mendukung program madrasah dan ingin memberikan kenyamanan bagi siswa-siswa saya maka saya berjuang melawan ketakutan saya ini. Alhamdulillah, ternyata memang tidak sakit, “ tuturnya seusai menerima suntikan vaksin booster. (lin/ak/rf)