Cilacap – Salah satu kunci suksesnya program transaksi Non Tunai Kementerian Agama adalah tersedianya admin yang profesional. Untuk itu, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Rabu (28/2) memfasilitasi pelatihan admin bagi madrasah ibtidaiyah negeri (MIN) se-Kabupaten Cilacap di Ruang Rapat Kankemenag.
Sebagaimana diketahui bersama, Kementerian Agama akhir-akhir ini terus meningkatkan kualitasnya. Program reformasi birokrasi menuju akuntabilitas dan keterbukaan kian gencar digalakkan. Kebijakan tersebut tentunya membutuhkan waktu, tenaga maupun pikiran yang harus dikeluarkan. Perjuangan memang pahit, akan tetapi siapa orangnya yang tidak ingin menikmati hasilnya.
Pernyataan tersebut dilontarkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap melalui Kasubbag TU, Jasmin di hadapan para peserta. Dia menegaskan bahwa, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin meminta seluruh satuan kerja telah melakukan transaksi non tunai mulai 1 Januari 2018. Sedangkan saat ini sudah akan memasuki awal bulan ketiga. Sehingga semua kendala teknis yang dihadapi harus bisa diselesaikan.
“Bapak ibu pengelola madrasah beserta admin atau operator harus betul-betul memanfaatkan momen ini. Kami sengaja memfasilitasi panjengan berdasarkan kendala teknis yang dihadapi di lapangan. Di sini sudah kami hadirkan pihak perbankan yang bersangkutan untuk membimbing panjenengan. Keluarkan semua unek-unek dan jangan sungkan untuk meminta penjelasan bila terdapat materi yang belum difahami,”Tuturnya.
Dia berharap, pelatihan dapat menimbulkan efek positif bagi lajunya program transaksi Non Tunai. Sebagaimana dikatakan Menag, bahwa peluncuran transaksi non tunai merupakan tonggak dalam sejarah Kementerian Agama, khususnya pada Sekretariat Jenderal yang sudah dimulai tahun ini.
Transaksi Non Tunai merupakan gebrakan bagi Kemenag dalam bidang laporan keuangan. Dengan transaksi tersebut, seluruh kegiatan penggunaan uang negara akan dengan mudah dimonitor. Penyelewengan penggunaan anggaran akan sangat sulit dilakukan. Sehingga akuntabilitas dan kredibilitas Kementerian Agama akan semakin baik di mata publik.
Selama kegiatan, peserta dipandu langsung oleh pihak perbankan. Peralatan utama yang diperlukan adalah komputer dengan sambungan internet. Sarana tersebut merupakan alat wajib yang harus dimiliki. Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah kemampuan admin yang profesional. Kedua faktor tersebut mutlak dipenuhi sehingga program dapat berjalan mulus. (On/bd)