Purwokerto : Kantor Kementerian Agama Kab.Banyumas bekerja sama dengan Kantor Kesbangpol dan Forum Komunikasi Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kab. Banyumas menggelar kegiatan sarasehan tokoh lintas agama dengan tema Menyemai Toleransi , Meneguhkan NKRI . Dengan narasumber Prof.DR.KH. M.Roqib,Bupati Banyumas Achmad Husein dan H. Aziz Muslim , bertempat di De Garden Purwokerto, Selasa (30/08)
Hadir dalam sarasehan Bupati Banyumas , Ketua FKUB , Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas H. Aziz Muslim, S.Ag, M.Pd.I , Kepala Badan Kesbangpol Eko Heru Surono, S.Sos. Sekretaris FKUB M. Fauzi Aziz, S.H. M.Si., serta tokoh lintas agama 55 orang.
Dian Ery Rahmadi selaku panitia penyelenggara dari BaKesbangpol Kabupaten Banyumas menyampaikan bahwa sarasehan diikuti oleh 55 orang yang terdiri dari tokoh agama , penghayat, GM FKUB , pengurus FKUB, dan ormas keagamaan.
“ Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mewujudkan moderasi beragama dan toleransi antar umat beragama di kabupaten Banyumas, mewujudkan sinergitas antara pemerintah dengan tokoh lintas agama di kabupaten Banyumas dalam menghadapi radikalisme atau intoleransi serta mewujudukan kondusifitas umat beragama,” terangnya.
“ Nilai-nilai keagamaan, kearifan lokal dan karya kebudayaan Indonesia merupakan modal dasar untuk membangun moderasi beragama dan meneguhkkan negara sebagaimana semboyan Bhineka Tunggal Ika,” tutur Bupati Banyumas Husein dalam sambutannya.
“ Bhineka Tunggal Ika tidak dapat terwujud manakala konsep moderasi, multikultural pluralisme dan toleransi tidak dihidupkan di negeri ini. Nilai-nilai diatas harus ditabur melalui proses-prose pendidikan yang terus menerus serta dilaksanakan secara bersama oleh komponen masyarakat,” ungkapnya lebih lanjut.
Sementara itu dalam paparannya selaku narasumber, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas H. Aziz Muslim mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai bagian dari menyemarakkan tahun 2022 sebagai tahun toleransi. Beliau menegaskan bahwa moderasi butuh peran semua pihak.
“ Pemerintah tidak akan dapat berbuat sendiri tanpa dukungan masyarakat menciptakan kerukunan . Tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, aktivits organisasi keagamaan, tokoh pemuda lintas agama, tokoh perempuan lintas iman harus mempunyai kesamaan pandangan dan kesepakatan bersama,” ujarnya.
Lebih lanjut Aziz menyampaikan ada empat indikator moderasi beragama yaitu komitmen kebangsaan, toleransi , anti kekerasan dan akomodatif terhadap budaya lokal.
Ditempat yang sama , KH Roqib memaparkan bahwa standar keberagamaan yang ideal ada sembilan, unsur beragama yang baik dan benar sebagai patokan yaitu Kemanusiaan , Kemaslahatan , Keadilan, Keseimbangan , Harmoni , Taat konstitusi, Toleransi, Anti kekerasan dan pemaksaan , Penghormatan kepada tradisi dan budaya.
“ Melatih toleransi bagi generasi sekarang dengan cara meningkatkan ilmu dan pemahaman ajaran agama , bersikap profesional dan proporsional , menghilangkan sikap egois (ananiyah) dan sikap/sifat negatif lainnya, pedulian lingkungan sebagai sesama makhluk , mentaati hukum, konsensus, norma dan etika yang berlaku,” pungkasnya.(yud/rf)