DWP Kemenag Kota Semarang, Investasi Jangka Panjang Melalui Webinar Pola Hidup Sehat

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Semarang selalu aktif ikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh DWP Kemenag RI, sebagaimana kegiatan seminar online pada hari ini, Selasa (22/2/2022).

Webinar kali ini bertajuk Pola Hidup Sehat Melalui Gizi Optimal Sebagai Investasi Jangka Panjang, yang diikuti oleh DWP unsur pelaksana, PTKN (Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri), Biro PTKN, Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi, Kankemenag Kabupaten/Kota, UPT (Unit Pelaksana Teknis) Asrama Haji, Balai Diklat Keagamaan (BDK) se Indonesia, dan dilaksanakan melalui zoom meeting.

Ketua DWP Kankemenag Kota Semarang, Dwi Yuliarti dan beberapa pengurus ikuti webinar dari kediaman dan tempat tugas masing-masing.

Selaku nara sumber pada webinar tersebut, Putri Sakti Dwi Permanasari seorang dokter spesialis gizi klinik.Ia menyampaikan definisi kata sehat menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, yaitu sehat adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial dan ekonomis.

“Sehat tak lepas bagaimana Kita menerapkan pola atau gaya hidup Kita sehari-hari, menjaga keseimbangan asupan gizi, nutrisi dan protein yang diperlukan tubuh Kita. Gizi seimbang harus disesuaikan dengan usia Kita,” tutur dokter Putri.

“Ada 4 pilar imunitas untuk menjaga kesehatan yaitu nutrition (nutrisi), sleep (tidur yg cukup), exercise (aktivitas fisik, olahraga) dan mindfulness(fokus dan menerima keadaan alam sekitar dengan bahagia),” lanjutnya.

“Jangan mudah percaya mitos yang ada di masyarakat, sebagai contoh kacang-kacangan pemicu asam urat, hal ini perlu Kita kaji dulu. Ternyata hal ini benar jika kacang-kacangan tersebut digoreng dengan minyak,” imbuhnya.

Ia juga menjelaskan bagaimana untuk menurunkan kadar asam urat dalam tubuh, diantaranya adalah dengan memperbanyak minum air putih, rajin berolahraga, menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga pola hidup yang nyaman dan menyenangkan.

“Dengan merasa nyaman akan menimbulkan rasa senang, sehingga dapat memicu munculnya hormon bahagia yang pada akhirnya akan mewujudkan sehat lahir dan batin,” pungkas dokter Putri. (Sofi/NBA/bd)