Kota Semarang (Humas) – Dalam upaya mencegah berkembangnya ekstrimisme di masyarakat Kota Semarang, Badan Kesbangpol melibatkan eks napi terorisme yang tergabung dalam wadah Yayasan Persadani untuk ikut menyusun Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanggulangan Ekstrimisme (RAD-PE) Berbasis Kekerasan yang digelar di Hotel GM Setos Jl. Inspeksi Semarang, Kamis (27/6/2024).
“Eks napiter dilibatkan karena merekalah yang mengetahui dan mengenal kebutuhan serta harapan kedepan,” ujar Syarif Hidayatullah, Penyuluh Agama Islam Kemenag Kota Semarang selaku salah satu pembina Yayasan Persadani.
Senada dengannya, Ketua Yayasan Persadani Cabang Kota Semarang, Badawi Rachman, dalam kesempatan itu menyampaikan harapan agar para keluarga eks napiter yakni, ibu dan anak atau generasi penerusnya, dapat merasakan sebagai warga negara yang utuh, terpenuhinya hak, tidak terdiskriminasi, dan mendapatkan pembinaan agar tidak lagi cenderung mengikuti ideologi kekerasan.
Dalam penyusunan RAD-PE ini, Bakesbangpol dibantu oleh Yayasan Prasasti Perdamaian (YPP) ditargetkan untuk menghasilkan Perwal terkait pencegahan ekstremisme di Kota Semarang pada bulan Agustus 2024. Demikian dituturkan Taufik Andre selaku Direktur Eksekutif YPP.
Menurut Taufik, kegiatan ini selain memenuhi target daerah sebagai partisipan penerapan RAN-PE yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi pada tahun 2022, juga dalam rangka membantu Kota Semarang membangun toleransi yang massif, berefek, sehingga nantinya dapat menumbuhkan investasi positif.
Kegiatan yang dipandu oleh Abdul Charis dari BNPT ini berlangsung sehari dengan melibatkan Kemenag, DP3A, Bappeda, Kominfo, Dinsos, FKPT, Percik, dan lembaga terkait lainnya.
Charis mengingatkan, RAD-PE bukan bertujuan melakukan deteksi terhadapt ekstremisme, tetapi sebaai sarana mewujudkan kehidupan normal bagi para eks napiter, juga membentengi warga Kota Semarang dari terpaparnya paham ekstremisme. “Sekali lagi ini bukan untuk deteksi, tetapi untuk menciptakan sistem agar masyarakat terbentengi dari terpaparnya paham ekstrimisme,” ungkapnya.(Sy/Nba/bel)