Semarang – Salah satu upaya untuk mencegah konflik bernuansa agama di Jawa Tengah, Yayasan Persadani mengadakan kegiatan Membangun Rekonsiliasi dan Dialog Tokoh Lintas Agama di Hotel C3 Ungaran selama dua hari 29-30 Desember 2021.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Syarif Hidayatullah, Penyuluh Agama Islam Kankemenag Kota Semarang, selaku Pembina Persadani.
“Kegiatan tersebut selain untuk saling berkenalan antara eks napi teroris dengan tokoh-tokoh lintas agama, juga bertujuan mempererat jalinan komunikasi dan sekaligus memudahkan rekonsiliasi guna menghindari gesekan akibat kekerasan atas nama agama”, kabar Syarif kepada kontributor (10/1).Selain diikuti oleh 15 eks napiter anggota Persadani, kegiatan tersebut dihadiri pula oleh 15 tokoh agama tingkat Jawa Tengah, baik dari MUI, Keuskupan Agung Semarang, BAMAG, Walubi, PHDI dan STBI Simongan Semarang.
“Pertemuan ini ternyata sangat bermanfaat guna melatih ikhwan-ikhwan eks napiter untuk mencairkan suasana dengan dialog dan obrolan serta guyonan bareng para tokoh lintas agama sehingga toleransi diharapkan mudah dibangun satu sama lain”, tutur Yusuf selaku Ketua Persadani.
Guna memantik dialog, ada empat narasumber yang didapuk yaitu pendeta Joko Sukono (Ketua STBI Simongan Semarang), Sapto Priyanto (Kepala Pusat Riset Ilmu Kepolisian dan Kajian Terorisme Universitas Indonesia / PRIK-KT UI), H. Taslim Syahlan (Ketua FKUB Jateng) dan Haerudin (Kepala Badan Kesbangpol Jateng) yang sekaligus bertugas menutup kegiatan.
“Saya berharap persadani mampu bergerak bersinergi dan pemerintah untuk ikut membangun toleransi beragama”, harap Haerudin.
Persadani yang merupakan wadah para mantan napi terorisne adalah Binaan Penyuluh bergerak membentuk eks napiter untuk menjadi credible voice dalam berkampanye moderasi beragama. (sya/bd)