Rembang – Mengenali potensi diri sendiri merupakan kunci awal untuk meraih kesuksesan. Hal ini ditandaskan oleh Kepala MI Darus Sholeh, Desa Karanglincak, Kragan, Ahmad Fahimi, pemenang Juara I Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi (GTK) tingkat Nasional kategori Kepala MI yang dihelat oleh Kemenag RI di Jakarta pada akhir November 2021 lalu.
Di hadapan peserta yang hadir secara luring dan daring, Fahimi memaparkannya dalam kegiatan Pembinaan ASN oleh Kepala Kemenag Rembang dan sharing inspirasi yang digelar pada Senin (13/12/2021) di aula PLHUT Kemenag Rembang.
Fahimi mengatakan, mengenali diri sendiri merupakan kunci awal kesuksesan seseorang. “Untuk menuju kesuksesan, kita harus bisa mengenali diri kita sendiri. Karakter kita itu bagaimana dan potensi kita apa?,” ujarnya.
Fahimi sendiri mengaku dirinya mempunyai karakter intuiting introvert yang menandakan dirinya kreatif dan komunikatif. “Dengan mengetes melalui sidik jari, saya jadi pontensi dan karakter saya, sehingga saya tahu apa yang harus saya lakukan untuk meraih kesuksesan,” kata Fahimi.
Fahimi mengakui, dengan melakukan tes tersebut kepada istri dan anak-anaknya, ia menjadi bisa semakin bijaksana memperlakukukan putra-putrinya. “Setelah saya tes, anak saya itu punya karakter yang berbeda. Maka mereka saya perlakukan dengan berbeda pula. Ibaratnya anak kuda tidak kita paksa untuk bisa berenang seperti ikan,” ungkapnya.
Atas potensi itulah, Fahimi mengambil tema ‘Membumikan Moderasi Beragama melalui Thoriqoh untuk Menangkal Radikalisme di Kalangan Guru Madrasah’. Selain sesuai dengan karakter Fahimi, tema ini juga aktual, sehingga mampu menarik perhatian dewan juri.
“Saya memang mengambil tema yang aktual sebagai strategi untuk mengikuti kompetisi ini. Moderasi Beragama tengah digencarkan oleh Kementerian Agama. Lalu saya kaitkan dengan penerapan ajaran Thoriqoh Tijaniyah yang diikuti oleh para guru MI Darus Sholeh sebagai sarana untuk membersihkan hati dan menangkal radikalisme,” papar Fahimi.
Rahasia kesuksesan Fahimi berikutnya adalah mengerahkan semua kemampuan dan tim untuk bekerjasama menyukseskan Kompetisi yang diadakan dalam rangka menyambut Hari Guru Nasional 2021 ini.
Hasil dari kerja sama tim tersebut ditindaklanjuti dengan presentasi Fahimi pada babak grandfinal. Di babak ini, Fahimi mengaku harus menyiapkan mentalnya secara matang. “Ada tujuh hal yang perlu diperhatikan dalam presentasi babak ini. Yaitu materi dalam powerpoint yang jelas, persiapan teknis, penampilan, penguasaan bahasa asing, kemampuan menjawab pertanyaan, percaya diri, dan penguasaan materi (bukan hafalan),” sebutnya rinci.
Terakhir, Fahimi menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kesuksesannya. “Secara pribadi saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan kompetisi, sehingga saya bisa meraih juara I. Saya dasar ini bukan kemenangan saya pribadi, tapi merupakan kemenangan tim. Tentunya dengan kerja keras dan rido dari ibu saya yang sudah sepuh, itu yang utama,” pungkas Fahimi.