Banjarnegara – Science Storytelling adalah sebuah festival diselenggarakan oleh SCIENCLOPODIA. Festival ini dibuat sebagai wadah bagi anak- anak untuk mengekspresikan apa yang mereka ketahui tentang science. Siapapun boleh ikut serta, bahkan dibantu saat menyampaikan apa yang mereka ketahui. “Kami meyakini proses belajar melalui bercerita akan menumbuhkan percaya diri dan mendorong mereka untuk terus mencari tahu lebih dari apa yang sudah mereka ketahui,” ungkap #scienclopodiaquotes
Masa Pandemi Covid-19 semakin menjadi, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlanjut dan terus berlanjut. Dampaknya anak sekolahpun belum diperkenankan untuk Tatap Muka. Mau tidak mau orang tua harus selalu mendampingi dan memotivasi supaya putra – putrinya untuk terus dan selalu semangat dalam belajar.
“Kami selalu memberi tugas pada anak didik kami secara daring, dan selalu berkomunikasi dengan orang tua untuk membimbing dan mendampingi putra – putrinya dalam belajar. Kami lebih menekankan pendidikan literasi, kemandirian dan pembentukan akhlak. Kami salut dan sangat mengapresiasi orang tua Faqih sehingga bisa membimbingnya dan mengikutsertakan dalam Festival Storytelling ini. Good job Faqih, kembangkan terus bakatmu,” ungkap Merlina Rahmawati selaku guru kelas 4 MI Muhammadiyah Pagak pada Senin (2/8)
“Masa Pandemi ini memang menambah beban bagi kami para orang tua. Tapi apa daya, jika kami tidak empati dan meluangkan diri membersamai anak – anak dalam belajar, apa jadinya masa depan mereka. Kami ambil hikmahnya saja dari apa yang sedang menimpa dunia ini. Ini adalah momen yang bisa digunakan untuk lebih dekat dengan anak-anak kita. Berbincang, bercanda sembari belajar dan meng eksplorasi bakat apa yang perlu dikembangkan pada anak kita,” tutur Siti Johariyah, Ibundanya Faqihul Haq.
“Faqih suka membaca dan mencari pengetahun baik melalui buku, YouTube maupun google. Yang paling dia suka adalah science, baik tentang flora fauna, kehidupan laut, tata surya, sampai hewan-hewan purba. Setelah dia mendapatkan ilmu baru, selalu menceritakannya pada saya, dan ia terus berimajinasi dengan pengetahuan yang baru itu. Selain itu, setelah jenuh dengan bacaanya, ia juga suka berbaur dengan alam. Biasnya pergi ke ladang atau sawah. Dan untuk mengembangkan potensi anak saya, maka saya mengikutsertakan Faqih dalam Festival ini, dengan harapan ia lebih bersemangat dan tahu apa yang dialakukan itu bermakna,” imbuh Johariyah.
Dalam festival ini ia hanya mengirimkan video kegiatan Faqih sehari – hari yang bernilai science. Yang berdurasi sekitar 1-2 menit saja. Dalam hal ini, video Faqih yang sedang membantu orang tua untuk membungkus jambu sambil menerangkan pertumbuhannya dan alasan mengapa jambu harus dibungkus plastik
Pada Rabu, 28 Juli 2021 tanpa diduga Faqih yang bercita – cita menjadi dokter dan astronot ini, mendapat paket yang ternyata isinya penghargaan dari SciencloPodia berupa buku dan sertifikat. “Saya sangat bangga dengan penghargaan ini. Saya suka buku ini. Saya banyak mendapat pengetahuan baru darinya,” kata Faqih berseri – seri. (jo/ak/rf)