Banjarnegara – Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kecamatan Madukara, bekerja sama dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Pekauman Kecamatan Madukara Melaksanakan Pelatihan Pemulasaraan Janazah Bagi Ketua Rukun Tetangga (RT). Kegiatan dilaksanakan di Aula Balai Desa Pekauman, Kamis (7/10/21).
Kegiatan dilaksanakan dalam rangka upaya pemahaman terhadap masyarakan melalui Ketua RT tentang Pemulasaraan jenazah. Sebagaimana disampaikan Jatmiko, Kepala Desa Pekauman dalam sambutannya menyampaikan bahwa tahun ini Desa Pekauman menginginkan masyarakat memahami perawatan jenazah secara baik dan benar secara syar’i dan kesehatan. “Keprihatinan kita bersama bahwa terkadang kita menjumpai masyarakat kesulitan merawat jenazah karena tidak memahami tatacaranya, melalui kegiatan ini saya berharap terbangun pemahaman terhadap perawatan jenazah dari mensucikan, mengkafani sampai pemakaman,” ungkapnya.
Diawal kegiatan, Jatmiko menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan atau pertemuan pertama sejak terjadinya pandemi covid-19 maka diharapkan yang hadir dan para peserta menerapkan protokol kesehatan sesuai himbauan pemerintah. Kades Pekauman juga mengharapkan narasumber yang juga Penyuluh Kecamatan Madukara untuk memberikan pencerahan terkait fikih jenazah.
“Ini adalah pertemuan pertama sejak diterapkan PPKM di masa pandemi covid-19, mari kita terapkan protokol kesehatan dan melalui forum ini kami berharap pada saatnya nanti bapak penyuluh sebagai narasumber memberikan pencerahan kepada kami perawatan jenazah,” katanya.
Pada kesempatan yang sama Moh. Saofurohman, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Madukara mengharapkan melalui kegiatan ini, para ketua RT khususnya remaja-remaja/ kaum muda di Kecamatan Madukara semakin banyak yang paham tentang Pemulasaraan jenazah dan mampu membagikan pengetahuannya kepada lainnya.
“Kami berharap dari kegiatan ini remaja putri atau ibu muda paham pada dampak Pemulasaraan jenazahdan saya yakin manfaat dari kegiatan ini cukup positif dan sangat efektif untuk direplikasi di walayah Kecamatan Madukara ini,” jelasnya
Moh. Saofurohman juga mengapresiasi kegiatan pelatihan pemulasaraan jenazah di Pekauman, beliau berharap banyak agar masyarakat mampu merawat jenazah dari memandikan sampai menguburkan agar tidak terjadi lagi kasus jenazah terlalu lama tidak diurus. “Pernah ada kejadian di sebuah kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, ada jenazah yang meninggal pada pukul 05.00 pagi baru dimakamkan jam 17.00 sore hanya karena menunggu modin yang sedang pergi keluar desa, kejadian terjadi sebelum majunya era komunikasi seperti sekarang dan dengan adanya pelatihan ini diharapkan ada praktek pemulasaraan jenazah sesuai dengan yang dianjurkan oleh syar’i,” ungkapnya.
Sementara Muhamad Munir, penyuluh Agama Islam Kecamatan Madukara yang menjadi narasumber menyampaikan sangat penting diperhatikan bahwa proses pemulasaraan jenazah ini merupakan ranah ibadah yang merupakan kewajiban sebagai umat muslim, maka seandainya ada non muslim yang bertakziah cukup dipersilahkan duduk menyampaikan ucapan belasungkawa ikut berduka kepada keluarga shohibul musibah tidak diikutsertakan dalam pemulasaraan karena urusan ibadah intern muslim.
Selain hal diatas Muhamad Munir menambahkan bahwa perlu kehati-hatian dalam Pemulasaraan jenazahakan potensial menimbulkan resiko kesehatan, apalagi di masa pandemi yang belum berakhir, protokol kesehatan wajib diterapkan jika perlu pemulasaran jenazah di lakukan oleh tim yang terlatih jika jenazah jelas terinfeksi penyakit yang memerlukan penanganan khusu.
“Jadi yang perlu digaris bawahi bahwa sebagai muslim kita wajib merawat saudara sesama muslim yang meninggal, kewajiban ini harus didukung dengan kemampuan dan keilmuan yang cukup tentang pemulasaraan jenazah tentunya juga harus memperhatikan sisi kesehatan memngingat sekarang masih masa pandemi,” pintanya.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan praktek memandikan dan mengkafani jenazah. Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Desa Pekauman, Kepala KUA Kecamatan Madukara, Ketua TP PKK Desa Pekauman, Muhamad Munir Penyuluh Kec. Madukara sebagai narasumber dan 45 peserta dari Desa Pekauman . (akho/ak/rf)