Gandeng Penyuluh Agama Islam, Polres Gelar Sosialisasi Pengarusutamaan Disabilitas

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang– Polres Rembang bersama Penyuluh Agama Islam Kemenag Rembang dan Komisi Nasional Disabilitas (KND) menyelenggarakan  giat Sosialisasi Pengarusutamaan Disabilitas pada Sabtu (22/7/2023) di aula pertemuan Polres Rembang.

Kapolres Rembang, Suryadi dalam sambutannya, menyerukan agar Rembang menjadi tempat yang ramah terhadap penyandang disabilitas. “Maka dalam hal ini, kami mengundang tokoh-tokoh masyarakat untuk memberi pemahaman kepada masyarakat,” tegasnya.

Kapolres juga mengajak masyarakat agar bersama-sama memutus mata rantai kejahatan. Dalam teori terbaru, kejahatan bisa terjadi adanya niat pelaku, kesempatan dari korban dan penjaga yang tidak aktif di tengah masyarakat.

“Penjaga itulah yang kami harapkan tidak hanya dari unsur polisi, akan tetapi dari semua masyarakat saling menjaga lingkungannya,” jelas pria kelahiran desa Selopuro Lasem.

Sementara itu, anggota KND, Fatimah Asri Mutmainah mengatakan bahwa KND adalah  bagian dari Komnasham yang membidangi disabilitas. Dilantik presiden Jokowi pada tanggal 21 Desember 2021.

Lebih lanjut Asri mengajak merubah cara pandang masyarakat, bahwa disabilitas adalah bagian dari keragaman. Ini cara pandang orang benar. “Disabilitas bukan orang yang lemah yang butuh belas kasihan. Tapi sebuah keragaman, yaitu berbeda cara mereka memahami masalah kehidupan,” jelas perempuan mengaku  terpotong kedua tangannya akibat kecelakaan.

Pada pemateri kedua, anggota KND Jona Damanik menggarisbawahi dan mengapresiasi keinginan Kapolres tentang masyarakat ramah & inklusif terhadap penyandang disabilitas  juga  tentang peran serta polisi dalam melayani para penyandang disabilitas yang berkaitan dengan hukum.

Damanik berharap, setelah sosialisasi hari ini kita tau apa itu disabilitas, kebutuhannya dan bagaimana cara pandang kita.

“Kebetulan yang hadir dari tokoh berbagai agama, mari kita mulai berfikir bagaimana disabilitas bisa mendengarkan dan mengikuti kegiatan di masjid, gereja dan lainnya,”  jelas pria yang mengaku buta sebab penyakit glaukoma.

Seusai sosialisasi, ketua Pokjaluh kemenag Rembang, Muthmainah merasa bersyukur bisa hadir disini. Mendapat tantangan baru dalam perjuangan di masyarakat.

“Ini tantangan baru bagi para Penyuluh Agama, bahwa kita harus ikut terlibat dan aktif dalam terhadap hal-hal yang berkaitan dengan para penyandang disabilitas,” jelasnya. – Gusman/iq/rf