Banjarnegara – Seksi Pendidikan Madasah pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara mengelar rapat koordinasi persiapan pendidikan anti radikalisme jenjang MTs dan MA di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara tahun 2021 dengan bertempat di ruang rapat Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara. Rabu, (27/10)
Rapat tersebut dihadiri perwakilan dari pengawas madrasah jenjang MTs/MA, ketua dan sekretaris KKM MTs dan jenjang MA, Larasati Kemenag, Perwakilan Polres Banjarnegara dengan jumlah peserta 15 orang dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Dalam laporannya, Kasi Pendidikan Madrasah Slamet Wahyudi menyampaikan bahwa latar belakang perlunya pendidikan anti radikalisme antara lain maraknya aksi yang mengancam semangat kebangsaan, tergerusnya semangat nasionalisme, “siswa pada jenjang MTs/MA adalah mereka yang sedang berkembang untuk mencari jatidirinya sehingga perlu pembinaan dan arahan untuk dapat mencari jati dirinya dengan benar. Oleh karenanya jangan sampai jatuh kelubang radikalisme yang tidak hanya merusak diri sendiri tetapi juga merusak bangsa,” ucapnya
Slamet menambahkan bahwa sasaran dari program ini adalah siswa jenjang MTs dan MA dengan jumlah 58 lembaga. “Adapun bentuk kegiatan pendidikan anti radikalisme diantaranya adalah sosialisasi program yang ada di Polres dan Larasati, sosialiasi dan penandatanganan MoU antara lembaga pendidikan dengan Polres, Seminar pendidikan anti radikalisme, diskusi ilmiah, dan lomba-lomba,” imbuhnya
Sementera itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Banjarnegara, Agus Suryo Suripto dalam sambupatanya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya rencana kegiatan pendidikan anti radikalisme mengingat bahwa tanggungjawab dalam membina masyarakat untuk memiliki semangat kebangsaan tidak hanya tanggungjawab Polres melainkan tanggungjawab bersama,
“Banjarnegara bukan tujuan utama dari para mereka yang menganut paham radikalisme tetapi ibarat air yang tenang ini belum tentu ada buaya, maka pelu ada sinergitas bersama dalam mencegah dan menekan paham radikalisme yang ada di Banjarnegara, jelasnya
Suryo juga menyampaikan bahwa kegiatan Pendidikan anti radikalisme harus berkesinambungan dan dibuat program yang menarik sehingga siswa betah dalam mengikuti kegiatan tersebut. Suyo juga mengingtakan perlunya peningakatan pemahaman moderasi beragama secara berjenjang dan berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan rasa cinta tanah air dan menghargai sebuah perbedaan.
Amin, perwakilan dari Polres Banjarnegara menyampaikan bahwa Polres Banjarnegara siap untuk bekerjasama dalam menyukseskan kegiatan pendidikan anti radikalisme. “Di Banjarnegara ada keluarga Napiter (Narapidana teroris), sudah selayaknya kita untuk tidak menjauhi mereka tetapi justru menjaga silaturohmi dengan mereka dan mengajak mereka untuk berdialog sehingga mereka dapat diajak kembali untuk bersama-sama membangun NKRI,” jelasnya. Beliau juga berpesan karena Banjarnegara masih pada level 3 covid 19, maka usahakan untuk kegiatan tidak melibatkan banyak orang.
Hasil rakor disetujui untuk diadakan kegiatan pendidikan anti radikisme dengan merevisi berbagai program yang akan dilaksanakan, serta diadakan rapat beikutnya untuk mempertajam program. (kan/ak/rf)