081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Gandeng Puskesmas Kutowinangun, MTs Negeri 3 Kebumen Sosialisasi Pentingnya Hidup Sehat

Kebumen – Dalam rangka memberikan pemahaman tentang pentingnya hidup sehat, selalu menjaga kesehatan baik diri maupun lingkungan, MTsN 3 Kebumen menggandeng Puskesmas untuk memberikan sosialisasi. Sosialisasi diberikan kepada seluruh peserta didik selama dua hari sejak (15 – 18/06).

Dalam sosialisasi tersebut Elis Endroyani, A.Md. Kebidanan selaku narasumber pertama menyampaikan tentang bahayanya penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus), penyakit yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh.bagi manusia. Elis menguraikan tentang pengertian, gejala, penyebab, dan cara pencegahannya.

“Untuk pencegahannya di antaranya jangan coba-coba melakukan melakukan hubungan seksual sebelum nikah, dan pergaulan bebas.”Pesannya.

“ Maka mumpung masih muda lakukan kegiatan yang positif dengan terus berusaha tingkatkan iman dan takwa,” pesannya lebih lanjut.

Narasumber berikutnya, Desy Surya Aming Lestari, S. K. M. sebagai penyuluh Kesehatan mengambil materi tentang PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat). Pola hidup sehat sebetulnya terdiri dari 16 indikator, 6 di antaranya berhubungan dengan perilaku manusia. Aktivitas diri, makanan gizi seimbang, tidak merokok, cuci tangan pakai sabun, tiadak BAB sembarang tempat.

“PHBS sangat dianjurkan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan karena 30%  dari peningkatan derajat kesehatan dipengaruhi oleh perilaku manusia,” ujar Desy.

H. Jahroni, Kepala MTs Negeri 3 Kebumen menyambut baik kegiatan sosialisasi kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas ini. Dia berharap peserta didik akan menjadi lebih paham tentang arti pentingnya sehat untuk diri sendiri maupun lingkungannya.

“Saya berharap adanya kegiatan bisa memberikan pemahaman kepada peserta didik mengenai bahayanya penyakit HIV dan pentingnya PHBS. Sehingga mereka lebih berhati hati dalam bergaul, menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan,” ungkap Jahroni.

Kegiatan ditutup dengan tanya jawab antara peserta didik dengan narasumber. Sampai akhir kegiatan, para peserta masih terlihat antusias dan ingin lebih tau tentang HIV. (nh/fz/rf).

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content