Wonogiri – Raudlatul Athfal (RA) telah terbukti memainkan peran sekaligus memberikan kontribusi penting dalam upaya perbaikan sumber daya manusia Indonesia khusunya anak usia dini. Sehingga RA kedepan harus terus berkembang lebih baik, tidak hanya sebagai lembaga pendidikan dini, tapi juga sebagai embrio mendidik moral generasi muda dan pengenalan agama yang baik.
RA mempunyai kelebihan dan keunggulan, sebab sekarang RA bukan lagi menjadi alternatif sekolah TK. Tapi RA adalah pilihan masyarakat dan primadona, dimana mereka memasukkan anak untuk bekal dan mengenalkan agama Islam sejak dini. RA merupakan pondasi pendidikan yang kuat untuk mempersiapkan generasi bangsa yang iman, taqwa, sehat, ceria, peduli lingkungan, kreatif, soleh dan solehah.
Hal tersebut di sampaikan Kasi Pendidikan Madrasah kankemenag Wonogiri, H. Ahmad Farid dalam acara Rapat koordinasi RA se Kabupaten Wonogiri, Rabu (22/02) di Aula Kankemenag Wonogiri yang di ikuti pengelola RA se Kabupaten Wonogiri.
Dalam operasionalnya guru menjadi salah satu perangkat yang menentukan keberhasilan peserta didiknya, mendidik maka harus melakukan inovasi, karena perubahan itu dihasilkan dari sebuah inovasi.
Peran guru dalam membantu anak usia dini melalui pembelajaran di kelas adalah sebagai pengelola yang harus berperan aktif sejak perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pengelola harus bertanggung jawab terhadap jalannya pembelajaran yang berorientasi pada pengoptimalan pencapaian perkembangan anak usia dini melalui kegiatan belajar yang berprinsip pada karakteristik ”Bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain”.
Kedepan menurut Ahmad Farid lembaga tersebut harus memiliki kompetensi dan profesional. Lebih khusus lagi pengelolaan pembelajaran yang dapat mengoptimalkan kecerdasan personal anak.
“RA terbukti memiliki peranan besar dalam mengantarkan bangsa menjadi lebih baik dan bermartabat, Negara akan maju jika memiliki generasi yang kuat dan generasi yang kuat itu bermuara pada mutu pendidikan usia dini” tegasnya (Mursyid__Heri/Wul)