Cilacap – Di era globalisasi Madrasah memerlukan sistem pengelolaan yang baik. Sebagai bagian dari gerakan sadar madrasah, pendidik dan tenaga kependidikan harus mampu membangun kreasi dan imajinasi ke arah pengembangan pendidikan yang jauh lebih baik dan kompetitif.
Saat ini manajemen madrasah terus berpacu dengan cepatnya perubahan regulasi maupun teknologi informasi dan komunikasi, persaingan ketat, globalisasi, perampingan organisasi, dan perubahan ekonomi. Karenanya diperlukan transformasi pemikiran manajemen untuk merekonstruksi fungsi ideal madrasah. Sehingga madrasah agar tetap survive dan mampu tampil didepan dan lebih bermakna di tengah tuntutan pendidikan modern.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun, pada acara Pembinaan Dinas bagi guru aparatur sipil negara (ASN) dan non ASN bersertifikat, Kamis (22/2) terkait PP no.11 th 2017 di Kecamatan Maos.
Menurutnya, salah satu model kepemimpinan madrasah yang dipandang efektif dalam pengelolaan pendidikan di madrasah adalah Manajamen Berbasis Madrasah (MBM). MBM merupakan suatu konsep inovatif yang perlu diterapkan sebagai langkah inovatif dan strategis ke arah peningkatan mutu pendidikan melalui pembenahan dan peningkatan manajemen berdasarkan pendekatan akar rumput.
Dikatakan lebih lanjut bahwa, untuk mengantarkan peserta didik menguasai pelajaran yang diberikan, madrasah harus mampu mengadakan sarana dan prasarana yang memadai. Selain itu, pendidik profesional harus mampu menguasai teknologi informasi dan menghadapi peserta didik yang memiliki multiple intelegences.
Dengan diterapkan sistem pengelolaan, kerjasama dan pengadaan penunjang pembelajaran yang baik, maka madrasah akan menghasilkan output yang memiliki keunggulan kepribadian, intelektual dan keterampilan yang mampu bersaing dengan baik di tengah era globalisasi.
Cara seting ulang pola pikir para pengambil kebijakan dan pengelola lembaga pendidikan madrasah diyakini mampu meningkatkan citra dan gengsi madrasah dengan instrumen prestasi. Endingnya, animo dan partisipasi masyarakat meningkat dan publik lebih merasa memiliki madrasah.(On/bd)