081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

GPAI SD Kecamatan Semarang Barat Praktikkan Langsung Pembuatan Perangkat Ajar Kurikulum Merdeka

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang, Kamis (25/8/2022) Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) SD Kecamatan Semarang Barat mengadakan pertemuan di SD Negeri Manyaran 02.

Kegiatan ini dihadiri oleh 37 GPAI SD se-Kecamatan Semarang Barat, Pengawas PAI H.M. Faojin dan Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) Kecamatan Semarang Barat.

Dalam pertemuan kali ini, KKG PAI memanfaatkannya dengan mengadakan Diseminasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) hasil whorkshop IKM yang dilaksanakan oleh KKG PAI Kota Semarang pada tanggal 10 – 12 Agustus 2022 di SDN Pekunden Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang.

Kegiatan KKG diawali dengan pembacaan asmaul husna yang dipimpin oleh GPAI Syukron Aziz, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipandu dirigen GPAI SDN Manyaran 02 Khoirunnisa.

ML. Dyah K Anggraini selaku Kepala SDN Manyaran 02 menyambut baik KKG PAI yang berkenan menggelar kegiatan di sekolah yang dipimpinnya. “Selamat datang kepada Pengawas PAI, Ketua KKKS dan seluruh GPAI yang hadir. Mohon maaf apabila dalam penerimaan dan penyambutan masih banyak kekurangan. Semoga acara KKG berjalan dengan lancar,” tuturnya.

Dalam pembinaanya, H.M. Faojin mengimbau kepada GPAI agar KKG PAI menjadi ajang silaturahmi untuk saling memberikan suport dan mendoakan dalam kebaikan. “Manfaatkan forum ini sebagai sarana komunikasi, koordinasi, sharing informasi, konsultasi dan juga ajang menyambung silaturahmi antar anggota. Mari kita saling mendoakan, utamanya bagi para GPAI yang telah meninggal dunia,” tuturnya.

“Bagi GPAI yang ditugaskan untuk menyampaikan materi dalam Desiminasi IKM, tolong dibuatkan surtat permohonan resmi yang ditujukan kepada Kepala Sekolah masing-masing,” imbuhnya.

Ia juga mengajak GPAI untuk belajar IKM dengan sungguh-sungguh guna mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, “Jangan merasa puas dengan apa yang sudah kita lakukan, terus belajar mengembangkan asesmen pembelajaran. Disamping itu, Pelajar Pancasila menjadi frame utama dalam pendidikan,” imbaunya.

Tak lupa, ia juga mengajak GPAI untuk tetap semangat dan produktif.

Senada dengan H.M. Faojin, Ketua KKKS Zaenuri mewakili Korsatpen Kecamatan Semarang Barat, dalam sambutannya mengimbau kepada GPAI agar selalu belajar untuk memahami Kurikulum Merdeka. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) dengan baik.

Selain itu, ia juga menyampaikan informasi dari Dinas Pendidikan Kota Semarang agar seluruh guru memastikan sudah mengerjakan dan menyelesaikan survei lingkungan belajar dari Kemendikbudristek.

Memasuki acara inti, Fachrur Mafrudin selaku Ketua KKG PAI Kecamatan Semarang Barat memimpin dan memulai Desiminiasi IKM dengan memberikan gambaran pentingnya memahami Kurikulum Merdeka.

Pada bagian selanjutnya, GPAI Nurodin menyampaikan secara detail materi dasar hukum dan acuan Kurikulum Merdeka, cara merumuskan Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) serta Modul Ajar (MA).

Melalui desiminasi IKM, peserta diajak langsung mempraktikan cara membuat perangkat ajar kurikulum merdeka yang disampaikan oleh pemateri.

“Dalam membuat Modul Ajar, sebenarnya boleh menggunakan format yang berbeda selama masih mengacu pada komponen-komponen yang sudah ditentukan oleh Kemendikbud. Silahkan pilih dan pakai yang menurut kita sesuai dengan kemampuan kita,” ujar Nurodin.(Faojin/NBA/bd)

Skip to content