Kab. Pekalongan-Kepala Kankemenag Kab. Pekalongan H. Kasiman Mahmud Desky saat membawakan materi pada kegiatan Pengayaan Pembelajaran Kurikulum PAI yang digelar pada hari Kamis, (8/10) di hotel Horizon Pekalongan. Beliau memberi inspiratif kepada guru PAI bagaimana menjadi guru yang sukses dalam membentuk perilaku anak siswa, agar menjadi generasi harapan bangsa yang memiliki perilaku yang baik.
Kasi PAIS Kankemenag Kab. Pekalongan H.Fauzan, sekaligus sebagai panitia kegiatan menerangkan, Dasar dalam kegiatan ini adalah Keputusan Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam pada Sekolah, adapun maksud dan tujuan diadakan kegiatan adalah untuk memberikan kesempatan kepada Guru Pendidikan Agama Islam yang memiliki kelebihan untuk mengembangkan kompetensinya.
Selain Kepala Kankemenag pemateri dalam kegiatan tersebut ada 2 orang, pemateri pertama, Imam Buchori (Kepala Bidang PAIS) Isu Strategis Pengidikan Agama Islam Tahun 2018 : Ngopi (Ngobrol Pendidikan Islam), Bina Kawasan dan Kunjung Guru, Tunjangan Profesi Guru, SBSN, Mora Cibyr Team, Mengaji Indonesia, PTSP, e-kinerja, Inovasi dan Prestasi Kerja. Pemateri 2 : Dra, H. Mufasiroh,Karakteristik Peubahan Mindset Kurikulum 2013 :Mengurangi Mata Pelajaran,Menambah jam belajar serta, tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi.adapun peserta secara keseluruhan ada 50 orang.”terangnya.
Berkaitan dengan ini, guru PAI diharapkan menggunakan K13, karena proses pembelajaran kurikulum ini lebih dominan pada aspek efektif (sikap), psikomotor (gerak), baru kognitif (intelektual), yakni lebih mengutamakan pembentukan sikap siswa baru, siswa ditekankan lebih aktif mencari ilmu pengetahuan dari pada menerima dari guru , karena guru hanya berperan sebagai fasilitator, “kata kepala Kankemenag.
Implus-implus dari kepala kantor, dengan harapan Guru PAI harus lebih banyak berkreasi dalam meningkatkan kompetensi diri untuk mengejar perkembangan dunia yang semakin cepat. Seorang guru dianggap berhasil dalam mengajar jika ia mampu membentuk perilaku anak didik, olehnya itu dalam proses belajar, guru harus lebih banyak menggunakan kaset visual pendidikan agama islam, lebih cepat dipahami dan diperaktekkan oleh siswa ketimbang lebih banyak dihadapan siswa yang menjenuhkan, Diakhir pesannya, Beliau menyampaikan, “ jadilah guru yang dirindukan dan ditangisi “ , atas kesuksesan dalam mendidik ungkapnya. (hfrn)