Guru PAI Jateng Harus Pemeran Utama dan Moderasi Beragama Merupakan Media Pemersatu Bangsa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kemenagska – Penguatan Tugas dan Fungsi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Jenjang SMA/ SMK yang diselenggarakan oleh Bidang Pendidikan Agama Islam, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah bertempat di Grand Hap Hotel, Kota Surakarta pada Rabu, 13 September 2023, menghadirkan narasumber Amrullah selaku Direktur Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI dan Nasikin selaku Kabid Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemprov Jawa Tengah.

Dalam kegiatan tersebut, turut hadir pula Hidayat Maskur selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta yang didaulat untuk membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, Hidayat Maskur mengucapkan selamat datang kepada peserta dan juga menyampaikan pandangannya mengenai peran guru PAI di dalam membangun dan membentuk karakter anak didik bangsa pada jenjang sekolah menengah keatas. Hidayat Maskur menegaskan bahwa selepas kegiatan Penguatan Tugas dan Fungsi Guru PAI Jateng ini, para guru PAI diharapkan dapat berperan yang memiliki impact bagi kemajuan sekolah dan bahkan menjadi pemeran utama di dalam menggerakkan program moderasi beragama di lingkungan Kemenag RI.

“Selamat datang kepada Pak Direktur, Bapak Drs. H. Amrullah, M.Si, Pak Kabid (Bapak H. Nurzaini), Bapak Nasikin dari Kabid Ketenagaan Dikbud Provinsi Jateng, Bapak/Ibu Guru PAI se-Jateng dan kepada Bapak/ Ibu panitia semua. Selamat datang di kota spirit of Java yang secara administratif bernama kota Surakarta,” ungkap Hidayat Maskur.

Hidayat juga mengimbuhkan bahwa ikatan persatuan guru-guru PAI ini penting untuk diakomodir mengingat gruru PAI merupakan garda terdepan setelah orang tua dalam memberikan pengarahan, pengajaran serta pemahaman agama yang berorientasi pada ajaran kebaikan.

Usai Hidayat Maskur menyampaikan sambutan, Amrullah, Direktur Pendis Kemenag RI yang hadir, melanjutkan kegiatan dengan memberikan pembinaan dalam acara tersebut.

“Sesuai dengan Program 4K untuk guru dari Kemenag RI, yakni kualifikasi akademik guru, kompetensi, karir, dan kesejahteraan. Pada kesempatan ini saya akan menyoroti poin ke 4 yaitu kesejahteraan. Dan seperti yang kita tahu, contohnya di Jawa Tengah (yang saat ini), sumber penghasilan guru itu ada 4, diantaranya gaji pokok, uang makan, tukin dan TPG. Nah, maka dari itu, karena mendapat perhatian yang luar biasa dari pemerintah, peran guru PAI harus melebihi peran guru yang lainnya. Harus punya peran utama!” ujar Amrullah.

Amrullah juga menuturkan bahwasanya jumlah guru PAI di Jawa Tengah saat ini ada sekitar 33.000 guru. Namun, jumlah tersebut masih kurang dari kebutuhan di lapangan. Sejumlah 33.000 tersebut merupakan jumlah keseluruhan (gabungan) guru-guru PAI baik yang berasal dari Kementerian Agama, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota/ Kabupaten maupun Yayasan Pendidikan. Dan memang untuk mendapatkan TPG itu sendiri tidak mudah. Adapun dasar pencairan TPG itu sendiri untuk wilayah Provinsi Jawa Tengah adalah Surat Keputusan (SK) Penugasan Guru yang diterbitkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.

“Kami mengapresiasi karena guru PAI mendapat perhatian yang luar biasa. Untuk itu, saya berpesan agar sekolah yang diampu harus ada peningkatannyaa. Sehingga anggaran yang dikucurkan ada pengaruhnya. Selain itu, moderasi beragama adalah salah satu media, salah satu program pemerintah yang akan bisa memberikan jalan pengamalan penguatan agama masing-masing dengan adil dan seimbang. Sekaligus dengan menghormati agama lain agar bisa berkembang kehidupannya di negara Indonesia yang majemuk ini. Dan moderasi beragama ini untuk membekali, membentengi anak-anak didik ke perguruan tinggi supaya jangan sampai radikal,” pungkas Amrullah.

Dan yang terakhir, Nasikin selaku Kabid Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemprov Jawa Tengah menyampaikan materi tentang ‘Kebersamaan Memberikan Layanan Urusan Pendidikan di Provinsi Jawa Tengah’. (rmd/bd)